PDIP Tak Dukung Calon di Pilgub Sumbar, Pengamat: Daripada Ditolak, Malu
Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat mengumumkan calon kepala daerah yang diusung PDIP (Foto: Dokumentasi DPP PDIP)

Bagikan:

JAKARTA - Keputusan PDI Perjuangan untuk mundur dari ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Barat usai rekomendasi dikembalikan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni dinilai tepat. PDIP disebut tak punya pilihan lain pasca pengembalian rekomendasi dukungan.

"Karena sudah ditolak, dikembalikan, ya harus diterima tidak ada pilihan lain. Jadi (mundur, red) itu memang sudah jadi langkah yang semestinya," kata pengamat politik dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor kepada VOI, Senin, 7 September.

Apalagi, dia menilai, PDIP bisa saja ditolak oleh calon lainnya jika memaksakan diri untuk memberikan dukungan. Penolakan ini, bisa terjadi setelah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyampaikan pernyataannya soal harapan agar Sumatera Barat menjadi provinsi yang mendukung Pancasila dan berujung kontroversi.

"Kalau mau dipaksakan (beralih dukungan, red) mungkin menjadi berisiko. Kalau ditolak lagi kan lebih memalukan lagi. Artinya kalau dia mau mengajukan ke pasangan lain ya," ujarnya.

Sementara itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai keputusan absennya PDIP dalam Pilgub Sumbar terjadi karena Puan mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyudutkan masyarakat Sumbar.

Buntutnya, Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan rekomendasi yang diberikan PDIP. "Kalau Puan tidak mengeluarkan statement yang menyudutkan orang Minang, mungkin Mulyadi akan tetap menerima PDIP mendukungnya. Ini hanya kausal saja, sebab akibat," kata Pangi.

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman menyatakan partainya tidak mengusung calon siapa pun dalam Pilkada Serentak 2020 di Sumbar.

"Kami tidak mengusung paslon, sama artinya absen dalam proses Pilgub ini. Terkait dukung mendukung, tentu kami menunggu instruksi DPP Partai," kata Alex kepada wartawan, Minggu, 6 September.

Alex menuturkan, absennya PDIP di kontestasi pemilihan Gubernur Sumbar diputuskan setelah calon Gubernur Sumbar, Mulyadi mengembalikan berkas rekomendasi dukungan PDIP (form B1KWK).

"Kemarin orang yang mewakili paslon mengembalikan B1KWK kepada kami. Dengan demikian, drama yang ngalor-ngidul ini telah mencapai ujungnya. DPD PDI Perjuangan dalam hal ini bersikap untuk tidak lagi mengikuti Pilgub 2020," ucap Alex.

Meski begitu, sikap absen di Pilgub Sumbar ini bukan karena hanya sekadar kalah menang melainkan untuk menjaga  tata nilai berpolitik.

"Kami tidak larut dalam persoalan ini, sejak awal pandemi sampai saat ini dan ke depannya PDI Perjuangan Sumatera Barat akan terus bergotong royong melaksanakan bakti sosial meringankan beban masyarakat yang terdampak," ucap dia.