Luhut Sebut Kematian Kasus COVID-19 Mayoritas Serang Lansia, Komorbid, dan Belum Divaksinasi
Luhut Panjaitan/Foto: Antara

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa kondisi buruk pada pasien COVID-19 seiring dengan penyebaran varian Omicron paling banyak menyerang tiga kelompok.

Kelompok tersebut, kata Luhut, adalah kelompok lansia, pengidap komorbid, dan belum divaksinasi COVID-19. Hal ini ia katakan dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM.

"Mayoritas dari pasien yang dirawat berat, kritis atau meninggal dunia adalah para lansia, kelompok yang memiliki komorbid parah atau belum divaksin. Dari 356 pasien meninggal dari sejak Omicron berjalan, 42 persen memiliki komorbid, 44 persen lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap," ujar Luhut, Senin, 7 Februari.

Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan proteksi untuk para kelompok rentan, terutama para lansia yang belum di vaksinasi lengkap.

Luhut menjabarkan, Presiden Joko Widodo meminta Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN dan Kepala BKKBN untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk tenaga kesehatan, obat-obatan dan menaikkan jumlah tempat tidur yang di konversi untuk COVID-19.

Selanjutnya, Jokowi memerintahkan untuk mengaktifkan fasilitas-fasilitas isolasi terpusat untuk merawat pasien OTG dan gejala ringan, sehingga tidak membebani rumah sakit.

Jokowi juga mendorong penyediaan fasilitas penginapan khusus untuk para nakes, sehingga mereka tidak tertular Omicron ketika mereka berada di rumah. Jika para nakes ini terkena Omicron, dapat menurunkan pelayanan fasilitas rumah sakit.

Lebih lanjut, berdasarkan data yang ada, mayoritas atau sebanyak 65 persen paisen COVID-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki gejala ringan dan tanpa gejala.

Untuk menekan angka keterisian rumah sakit, Luhut meminta pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan cukup melakukan isolasi mandiri atau terpusat.

"Sesuai arahan Presiden hanya gejala yang sedang, berat dan kritis yang masuk kedalam rumah sakit dan sisanya melakukan isolasi terpusat. Pemerintah akan mendorong secara masif penggunaan telemedicine untuk masyrakat yang memiliki gejala ringan," jelas dia.