Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate meminta pegawai kementerian tersebut mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster, setelah kasus Omicron di dalam negeri terus naik.

"Presiden Jokowi memerintahkan bagi yang divaksin lengkap dan sudah waktunya mendapat vaksin penguat atau booster harus segera divaksin," kata Johnny dalam keterangan pers dikutip Antara, Sabtu, 5 Februari.

Presiden Joko Widodo pada rapat terbatas dengan para menteri beberapa hari lalu meminta masyarakat mengikuti vaksinasi booster untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menekan penyebaran COVID-19 terutama varian Omicron.

"Pemerintah telah bersiap untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 varian baru. Namun, untuk meningkatkan perlindungan saya memerintahkan agar seluruh pegawai mengikuti vaksinasi booster dan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat dalam kegiatan sehari-hari terutama ketika bekerja di kantor," kata Johnny.

Vaksin dosis ketiga terbukti aman dan efektif meningkatkan imunitas tubuh. Bahkan, sesuai hasil uji klinis pemerintah, pemberian vaksin booster untuk subyek penelitian tidak menunjukkan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat.

Salah satu pertimbangan untuk mempercepat vaksinasi dosis ketiga di lingkungan Kementerian Kominfo karena jumlah pegawai yang terinfeksi COVID-19 meningkat dalam seminggu terakhir.

"Saya sudah perintahkan untuk mengatur pembatasan kerja, tapi itu belum cukup. Masih ada yang terinfeksi hingga tercatat sekitar 123 orang di kantor pusat. Karena itu, satu langkah yang diupayakan dengan mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster ini," kata Johnny.

Sekitar 600 pegawai Kominfo divaksinasi setiap hari. Menkominfo menargetkan untuk tahap awal semua pegawai di kantor pusat dan di sekitar Jakarta bisa mengikuti vaksinasi booster.

Pemberian vaksinasi dosis ketiga di Indonesia telah dimulai sejak 12 Januari 2022. Pemerintah mengimbau seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dalam program vaksinasi lanjutan agar imunitas terjaga dan penularan COVID-19 terkendali.