Dishub DKI Bakal Paparkan Hasil Simulasi Jalur Sepeda di Jalan Tol
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyebut usulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas penyediaan jalur sepeda di jalan tol telah ditindaklanjuti dan dimatangkan.

"Saat ini kami terus melakukan kajian untuk mematangkan rencana (jalur sepeda di jalan tol) ini," kata Syafrin kepada wartawan, Minggu, 6 September.

Syafrin menyebut, langkah selanjutnya yang dilakukan Dishub DKI adalah membuat simulasi berbasis software transportasi atau pemodelan sistem transportasi berbasis digital.

"Dinas Perhubungan saat ini melakukan simulasi melalui software transportasi. Mudah-mudahan, hari Rabu besok, hasil simulasi ini akan kami paparkan kepada stakeholder yang ada untuk mengambil kebijakan terkait dengan implementasi," tutur Syafrin.

Diketahui sebelumnya, Anies mengajukan usulan kepada Menteri PUPR agar sepeda balap (sport) bisa masuk ke dalam jalan tol setiap hari Minggu mulai pukul 06.00-09.00 WIB. 

Adapun ruas jalan tol dalam kota yang dusulkan tepatnya mulai dari Gerbang Tol Kebon Nanas sampai dengan arah Tanjung Priok, menggunakan satu sisi ruas jalan.

Untuk menunjang keselamatan para pesepeda balap yang akan masuk jalan tol, jalur khusus sepeda akan dibatasi menggunakan traffic cone. Dengan begitu, kendaraan lain tak dapat masuk ke ruas jalan khusus sepeda ini.

Namun, Wakil Ketua Umum Bidang Komunitas Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Toto menyatakan tidak setuju dengan usul penyediaan jalur sepeda khusus balap (road bike) di jalan tol yang dilontarkan Anies.

"Kami sangat tidak setuju adanya penyediaan jalur sepeda di jalan tol dalam kota. Jangan bikin kebijakan yang aneh-aneh, deh," kata Toto saat dihubungi VOI.

Toto mengkhawatirkan pengawasan keselamatan bagi para pesepeda jika pembuatan jalur sepeda pada satu jalur dan hanya dibatasi dengan traffic cone

Sebab, kendaraan bermotor di jalan tol sering kali melaju dengan kecepatan tinggi. Terlebih, kecelakaan mobil di jalan bebas hambatan tersebut masih kerap terjadi.

"Kalau hanya dibatasi dengan cone, itu mah sama saja dengan upaya pembunuhan massal para pengguna sepeda. Kalau pengemudi mobil khilaf dan enggak waspada adanya jalur sepeda, sangat riskan terjadi kecelakaan," imbuhnya.