Bagikan:

SOLO - Nyinyir cuitan netizen soal pemasangan lampion di Balaikota dan kawasan Pasar Gede Solo direspons santai oleh Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. Menurut Gibran, hanya orang stres yang mempermasalahkan hal tersebut.

"Enggak usah ditanggapi, orang stres," singkat Gibran dilansir dari Youtube berita surakarta, Rabu, 2 Januari.

Gibran menyebutkan, tiap tahun Pemkot Solo merayakan Imlek dengan memasang lampion atau ornamen yang identik dengan perayaan tersebut. Lagipula, warga yang datang menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Tiap tahun ada lampion kok diprotesnya sekarang," singkat Gibran.

Respons Gibran berangkat dari cuitan salah seorang warganet yang menginformasikan bahwa ada penolakan lewat cuitan di Twitter soal pemasangan lampion di Balaikota. 

Wargenet dengan akun @Raden_Gen**** menyebutkan "Pantes tadi pagi di Grup WA komplek udah ramai kadrun psoting ini, kadrun bilang (Solo, red) Kota cabang Tiongkok ...Wakkk....Selamat merayakan Imlek saudaraku," cuit netizen ini.

Di akun Twitter-nya (@gibran_tweet), Gibran meminta agar netizen ini memberikan tangkapan layar soal protes warganet lain mengenai pemasangan lampion. 

"Coba di Screenshot," balas Gibran pada cuitan netizen. 

Selain itu, ada juga akun @TimbulParu**** yang mencuit pemasangan lampion. "Loh, koq pohon-2 digantungi lampion? bgm nih?." Cuitan ini juga direspons oleh Gibran dengan pertanyan singkat. "Kenapa?

Sebelumnya, perayaan Imlek yang mengundang keramaian di pusat perayaan Imlek kawasan Pasar Gede Solo juga direspons santai oleh Gibran. Gibran menyebutkan, penerpan rotokol kesehata ketat dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.

“Kami ketati saja biar tidak ada kemacetan, prokes tetap ketat, kerumunan sedikit nggak apa-apa yang penting maskernya dipakai terus,” kata Gibran dilansir dari Antara. 

Meski demikian, pihaknya memastikan pusat keramaian perayaan Imlek di Kota Solo tersebut tidak akan ditutup untuk masyarakat.“Nggak ditutup, ini bawa berkah untuk semua. Kepala Dinas Perhubungan sudah saya minta bikin rekayasa lalu lintas,” katanya. 

Terkait dengan perayaan Imlek 2022, Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan untuk tahun ini perayaan Imlek di Kota Solo hanya diselenggarakan secara sederhana.

Ia mengatakan jika pada saat normal jumlah lampion yang terpasang sebanyak 5.000 buah, untuk tahun ini hanya 1.000 lampion yang terpasang.

Selain itu, untuk menyederhanakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan selama Imlek tersebut, untuk Grebek Sudiro ditiadakan. Selanjutnya, perayaan Cap Go Meh yang biasanya diikuti oleh 1.000 peserta, untuk tahun ini akan dipangkas menjadi 200 peserta saja.

“Tahun ini di Cap Go Meh hanya ada doa bersama, hiburan, dan barongsai,” katanya.