JAKARTA - Salah seorang siswa SDN Laweyan Nomor 54, Solo dipegang oleh satu orang tenaga kesehatan sudah siap dengan alat swab. Siswa ini memang akhirnya berhasil diambil sampelnya, tapi tangisan sakitnya tak terbendung.
Dia menangis saat hidungnya 'terpaksa' dicolok oleh petugas kesehatan. Bukan cuma siswa ini saja. Ada 170 siswa SDN Laweyan Nomor 54, Solo beserta guru yang diambil sampelnya.
Tes swab antigen ini dilakukan Senin 27 September kemarin. Pelaksanaan tes antigen kepada mereka ini dipantau langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo Etty Retnowati.
Kabar baiknya, seluruh orang yang dites hasilnya negatif COVID-19.
Semua kehebohan ini penyebabnya adalah seorang guru. Iya, seorang guru di SDN Laweyan Nomor 54 ketahuan tidak pakai masker oleh orang tua murid saat pengambilan rapor.
Orang tua murid ini kemudian mengadu kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming. Tanpa pikir panjang, Gibran memerintahkan supaya semua siswa di sekolah itu diambil sampelnya.
BACA JUGA:
"Ada orang tua murid mengeluh guru enggak pakai masker, saat kemarin lagi ambil rapor," kata Gibran dikutip dari YouTube Berita Surakarta, Selasa 28 September.
Gibran tidak mau mengungkap detail identitas guru itu. Namun setelah ditelusuri, beberapa kali guru itu memang sering mengajar di dalam kelas tak memakai masker.
"Semua staf di sekolah harus beri contoh, jangan malah nggak beri contoh, anak-anak kan menirukan gurunya, guru harus berikan contoh, ga bisa seperti itu," sesal Gibran.