JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bakal memonitoring proses Pembelajaran Tatap Muka (TPM) di masa pandemi COVID-19. Monitoring ini merupakan salah satu tindak lanjut dari permintaan Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi proses PTM yang saat ini berjalan.
"Kita sedang monitoring terus," ujar Anies di Klenteng Hian Thian Siang Tee Palmerah, Selasa, 1 Februari.
Kata Anies, salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengetatan aktivitas masyarakat adalah keterisian rumah sakit. Sehingga, hal itu yang sedang dalam pengawasan Pemprov untuk menentukan langkah terkait PTM.
"Nah ketika terjadi peningkatan dalam keterisian rumah sakit, maka pengendaliannya adalah dengan mengurangi mobilitas. Itu pengalaman selama satu setengah tahun hampir dua tahun ini. Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit," ungkap Anies.
BACA JUGA:
Jika nantinya tren penyebaran COVID-19 terus meningkat. Maka, pengetatan baru akan dilakukan, termasuk soal PTM.
"Kemudian apabila terlihat ada tren yang berubah meningkat secara signifikan sehingga mengkhawatirkan dari sisi kapasitas rumah sakit, maka bisa dilakukan pengetatan," katanya.
Namun, saat dipertegas ada kemungkinan skema PTM bakal dihentikan, Anies tak menjelaskan secara gamblang. Dia hanya menyatakan jika saat ini harus tenang dalam menghadapi dan mencari jalan keluar terkait penyebaran varian COVID-19, Omicron.
"Kita harus tenang kita harus sadar bahwa ia atau omicron ini meningkat. iya kita harus hati-hati," kata Anies Baswedan.