Bagikan:

YOGYAKARTA - Kota Yogyakarta mendeteksi satu kasus COVID-19 varian Omicron dari warga luar daerah, pelaku perjalanan yang masuk ke Kota Yogyakarta dan saat ini tengah menjalani isolasi.

“Ada satu kasus, sedang kami isolasi di shelter milik pemerintah,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip Antara, Senin, 31 Januari.

Menurut dia, konfirmasi temuan kasus dari varian Omicron tersebut diterima pada Minggu, 30 Januari, malam dan saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat pasien tersebut.

Hingga saat ini, Heroe belum mendapat informasi lengkap mengenai kegiatan yang dilakukan pelaku perjalanan tersebut saat berada di Kota Yogyakarta.

"Kami sedang meminta informasi mengenai kegiatan selama di Yogyakarta. Kemana saja dan bertemu dengan siapa saja. Selanjutnya akan dilakukan tes COVID-19," katanya.

Namun demikian, Heroe memastikan pasien bukan berasal dari rombongan besar yang datang ke Yogyakarta.

“Kami pun belum dapat memastikan bagaimana pasien bisa terpapar varian tersebut. Serta sudah berapa lama berada di Yogyakarta,” katanya.

Atas temuan kasus tersebut, Heroe menyebut akan melakukan pengetatan protokol kesehatan di sejumlah tempat yang kerap menjadi rujukan pelaku perjalanan termasuk wisatawan.

“Hotel, restoran, kafe, tempat wisata harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga pekerja di lokasi-lokasi tersebut pun aman dari potensi penularan. Sebelumnya, juga ditemukan kasus positif dari pelaku perjalanan,” katanya.

Selama satu pekan terakhir, temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Yogyakarta menunjukkan tren kenaikan dan pada Senin, 31 Januari terdapat tambahan 17 kasus baru dengan tiga pasien sembuh atau selesai isolasi.

Dengan demikian, total kasus aktif di Yogyakarta naik menjadi 91 kasus.

Selter isolasi yang saat ini disiapkan Pemerintah Kota Yogyakarta berada di Selter Bener yang memanfaatkan bangunan rusunawa.

“Rumah sakit pun sudah berkomitmen menyediakan 30 persen dari kapasitas tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19 apabila ada penambahan pasien yang membutuhkan rawat inap,” kata Heroe.