JAKARTA - Tujuh personel kepolisian di Rochester, New York, Amerika Serikat (AS) diskors atas kematian seorang pria kulit hitam. Pria tersebut mereka tangkap pada Maret dalam insiden brutal yang baru terungkap setelah sebuah rekaman video dipublikasikan minggu ini.
Melansir Reuters, Jumat 4 September, rekaman tersebut dirilis pada Rabu 2 September oleh anggota keluarga dari korban. Korban bernama Daniel Prude, meninggal tujuh hari setelah penangkapan yang terjadi pada 23 Maret di Rochester, kota berpenduduk sekitar 200 ribu orang.
Rekaman video menunjukkan seorang petugas memasang sungkup ludah di atas kepala Prude saat ia berteriak, "singkirkan ini dari wajahku!" dan "kamu mencoba membunuhku!" Petugas terdengar mengatakan "tenang" dan "berhenti meludah."
Video tersebut kemudian menunjukkan seorang petugas berlutut di punggung Prude, yang terdiam saat salju turun di sekitar mereka. Seseorang terdengar berkata: "Mulai CPR." Beberapa menit kemudian, Prude terlihat dimasukkan ke dalam ambulans dengan tandu.
Keluarga Prude mengatakan, Prude telah bergumul dengan kesehatan mental. Kakaknya, Joe Prude, mengatakan dia menelepon polisi karena dia khawatir ketika kakaknya pergi dari rumah malam itu.
"Saya menelepon saudara laki-laki saya untuk mendapatkan bantuan, bukan membuat saudara saya digantung," kata Joe Prude.
Insiden tersebut memicu protes disertai demonstrasi dengan kekerasan. Para aktivis menyebut bergejolaknya demonstrasi sebagai epidemi kebrutalan polisi dan rasisme terhadap orang Afrika-Amerika.
Kematian Prude berujung dengan pecahnya demonstrasi pada Rabu di pusat kota Rochester. Beberapa orang berdemonstrasi di Times Square, New York City, menuntut keadilan bagi Prude dan reformasi polisi. Wali Kota dan kepala polisi Rochester juga menghadapi pertanyaan tentang mengapa petugas tidak menghadapi tindak disiplin sampai rekaman videonya dipublikasikan lima bulan setelah kejadian.
"Daniel Prude gagal karena departemen kepolisian kami, karena sistem perawatan kesehatan mental kami, masyarakat kami, dan dia gagal karena saya,” kata Wali Kota Rochester Lovely Warren.
Warren, yang merupakan berkulit hitam, mengatakan bahwa "rasisme institusional dan struktural" menyebabkan kematian Prude. Namun ia bersikeras tidak menyadari kejadian tersebut dan baru mengetahuinya pada Agustus.
BACA JUGA:
Penyelidikan Lebih Lanjut
Kepala polisi Rochester La’Ron Singletary, mengatakan bahwa penyelidikan internal dan kriminal sedang dilakukan. Keluarga Prude memperoleh rekaman kamera tersebut setelah mengajukan permintaan undang-undang kebebasan informasi.
Kematian Prude telah diputuskan sebagai pembunuhan oleh kantor pemeriksa medis Monroe County. Mereka menemukan penyebab kematian Prude adalah "komplikasi asfiksia akibat pengekangan fisik," menurut laporan otopsi yang diperoleh New York Times. Laporan autopsi menemukan delirium yang tereksitasi dan keracunan akut oleh phencyclidine, atau obat PCP, juga menjadi faktor penyebab kematiannya.
Kantor jaksa agung New York sedang menyelidiki kasus ini. Hal tersebut dikarenakan diwajibkan oleh undang-undang negara bagian setiap kali polisi terlibat dalam kematian seorang warga sipil.