NGAWI - Kasus penularan COVID-19 dari klaster SMP Negeri 5 di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dilaporkan bertambah dari sebelumnya dua orang siswa, saat ini tercatat menjadi 32 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ngawi dr Yudono mengatakan penambahan 30 orang itu berdasarkan hasil pelacakan dari puluhan kontak erat yang dites usap PCR oleh petugas Dinkes setempat.
"Hasil penelusuran PCR diketahui ada tambahan 30 orang yang positif. Jadi dari klaster SMP 5 Ngawi sejauh ini ada 32 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," ujar dr Yudono di Ngawi, dilansir Antara, Jumat, 28 Januari.
Pihaknya merinci, dari tambahan 30 orang yang positif tersebut, sebanyak 22 orang merupakan siswa, empat guru, dan empat orang lainnya merupakan keluarga dari dua siswa yang terkonfirmasi awal.
Terkait jenis variannya, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium di Surabaya. Dinkes Ngawi telah mengirim semua sampel untuk diteliti lebih lanjut.
Yudono menjelaskan kondisi 30 pasien hasil penelusuran tersebut dalam keadaan stabil. Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan ketat petugas puskesmas terdekat.
Sedangkan kondisi dua siswa yang terkonfirmasi positif awal masih menjalani perawatan di rumah sakit Ngawi. Satu dirawat di RSUD dr Soeroto Ngawi dn satunya lagi di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi.
"Pasien 30 orang hasil penelusuran, kondisinya terpantau stabil dan tidak ada gejala apapun. Yang dua masih di rumah sakit," katanya.
BACA JUGA:
Terkait temuan kasus COVID-19 dari kluster SMP Negeri 5 tersebut, pihak Dinkes setempat telah merekomendasikan agar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dihentikan sementara selama 14 hari ke depan dan digantikan secara daring.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pelacakan di SDN 1 Karangasri. Hal itu merupakan tindak lanjut dari temuan hasil pelacakan keluarga yang diketahui merupakan sekolah adik dari salah satu siswa SMP Negeri 5 Ngawi yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sesuai data, kasus COVID-19 di Ngawi, hingga Jumat, 28 Januari, telah mencapai 8.267 orang. Dari jumlah itu, 7.384 orang di antaranya telah sembuh, 19 orang dalam perawatan, dan 864 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Jumat, 28 Januari, konfirmasi baru 34 orang, sembuh 31 orang, dan meninggal dunia nihil.