JAKARTA - PT Jouska Finansial Indonesia yang saat ini sedang memiliki permasalahan dengan klien akibat dugaan kerugian investasi, dikabarkan tengah dilirik beberapa investor baru. Salah satunya mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio.
Saat ditanya mengenai hal ini, CEO Jouska Aakar Abyasa enggan berkomentar banyak. Namun, ia membenarkan ada beberapa investor di industri keuangan yang tengah menjalin komunikasi dengan Jouska.
Meski begitu, Aakar enggan menyebutkan siapa saja yang tertarik menjadi investor Jouska dan apa yang tengah dibahas.
"Mungkin saya tidak bisa berkomentar banyak tentang hal tersebut. Memang dalam hal ini ada beberapa pelaku di industri yang mereka sedang berkomunikasi dengan kami maupun manajemen Jouska untuk membantu menemukan solusi," katanya, saat konferensi pers virtual, Selasa, 1 September.
Aakar menyebut, manajemen belum memutuskan apa pun. Sebab, Jouska masih berfokus menangani masalah klien. Sembari menyelesaikan perkara para kliennya, ia mengklaim, perusahaan akan tetap mengikuti proses hukum yang berlangsung.
"Sejak awal kami berkomitmen bahwa klien adalah yang utama," tuturnya.
Sekadar informasi, Aakar muncul ke publik untuk pertama kalinya setelah dituntut banyak kliennya akibat dugaan kerugian investasi saham pada bulan lalu. Kepada publik, Aakar mengakui lalai dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
BACA JUGA:
Sebanyak 45 klien PT Jouska Finansial Indonesia mencapai kesepakatan damai. Nilai dari kesepakatan damai antara PT Mahesa Strategis Indonesia dengan 45 klien Jouska hingga saat ini mencapai Rp13 miliar.
Aakar menjelaskan, bentuk kesepakatan damai ini tidak sama antara satu klien dengan lainnya dan tidak selalu berbentuk uang tunai. Beberapa di antaranya berupa pembelian kembali atau buyback saham PT Sentral Mitra Informatika (LUCK) milik klien oleh Mahesa, mengurangi keuntungan investasi saham yang hilang, atau tanpa kompensasi karena klien akhirnya memahami kasus ini sebagai kerugian investasi di pasar saham.
Sejauh ini ada 63 klien Jouska yang mengajukan keluhan kepada Jouska dari 328 klien yang mengembangkan portofolio saham, baik secara mandiri maupun lewat bantuan para broker saham di Mahesa.
Aakar mengklaim, persentase klien yang mengajukan komplain tidak sampai 5 persen dari jumlah klien aktif Jouska sejak awal 2020 yang sudah mencapai 1.700 klien.
Lebih lanjut, Aakar berharap, masalah perselisihan antar Jouska dengan para klien ini dapat selesai dengan cepat tanpa ada kegaduhan lebih lanjut di industri keuangan.