Ganjar Tak Hadir Ketika Puan Resmikan Pasar Legi, FX Rudy: ke Jakarta Bicara Mitigasi Bencana, Lebih Penting
Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengonfirmasi ketidakhadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika Ketua DPR Puan Maharani meresmikan Pasar Legi. Ganjar katanya sudah keburu mendapat jadwal bicara soal mitigasi bencana di Jakarta.

Kepastian itu didapat dari Ganjar langsung. Saat itu bekas wali kota Solo menghubungi langsung Ganjar tengah malam.

"Undangannya duluan itu di Jakarta, dan beliau sudah izin Menteri PUPR tak bisa hadir, karena sudah dijawadlwakn harus presentasi di Jakarta tentang mitigasi bencana," kata FX Rudy seperti dikutip dari Channel YouTube Berita Surakarta, Jumat 21 Januari.

"Kalau undangan 2 hari sebelumnya, mungkin bisa mundur untuk jadwal presentasi tersebut," lanjut dia.

"Kan lebih penting berbicara tentang kebencanaan. Kalau peresmian kan cuma seremonial," sambung dia lagi. Ketika berbicara tentang penting, FX Rudy memberi penekanan.

Kata dia, Ganjar Pranowo bisa kapan saja meninjau Pasar Legi yang kini sudah resmi beroperasi. Lagipula Pasar Legi masih berada dalam wilayah kekuasaan Ganjar.

Dalam peresmian itu, Puan berharap perekonomian di Solo bisa bangkit usai ditempa badai Pandemi COVID-19. Puan tidak sendirian. Dia datang

ditemani sejumlah Anggota DPR pada Kamis 20 Januari lalu. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga ikut mendampingi Puan.

Pasar Legi terbakar hebat pada tahun 2018 dan membuat 250 kios yang ada di dalamnya tidak bisa diselamatkan. Dalam pernyataanya, Puan bercerita, saat itu ia masih menjabat sebagai Menko PMK dan memberikan atensi yang serius.

“Saya punya ikatan emosional khusus dengan Surakarta yang menjadi bagian dari Dapil saya yaitu Jawa Tengah V sehingga saya memberi perhatian khusus sejak 2018 terkait renovasi Pasar Legi, termasuk saya melihat progres pembangunannya di tahun 2021,” ucapnya.

Renovasi dimulai sejak tahun 2020 oleh Kementerian PUPR dengan total nilai Rp 114,72 miliar. Puan sempat datang ketika pembangunan sudah sekitar 50 persen berjalan.