JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki meresmikan program Kakak Asuh UMKM melalui Smesco dengan menggandeng Blibli. Tujuan dari program ini adalah perluasan pasar produk usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Teten mengatakan, untuk perluasan pasar produk dan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) UMKM sebaiknya memang bekerja sama dengan i digital.
"Langkah ini merupakan bagian dari percepatan program digitalisasi UMKM," katanya, pada acara peluncuran program kerja sama Smesco Indonesia dengan Blibli.com bertajuk Kakak Asuh UMKM (KAU) secara virtual, Senin, 31 Agustus.
Teten mengatakan, digitalisasi merupakan suatu keharusan. Apalagi, saat ini telah terjadi perubahan perilaku konsumen dalan berbelanja dari datang ke toko langsung atau offline ke online.
Lebih lanjut, Teten mengatakan, nilai transaksi e-commerce Indonesia terus meningkat tajam seiring 97 persen wilayah Indonesia yang sudah terhubung secara online.
"Banyak produk UMKM yang bagus dan dibutuhkan konsumen, namun belum terkoneksi ke pasar digital. Program 'Kakak Asuh UMKM' ini yang menghubungkan dan memperluas mereka dengan pasar lewat platform digital," ucapnya.
Teten menjelaskan, untuk masuk ke pasar digital dan bertahan dalam ekosistem tersebut, pelaku UMKM harus memperbaiki standar produk dan kapasitas produksinya.
"Karena, di pasar digital itu dibutuhkan kecepatan dan ketepatan," tuturnya.
Melakukan kemitraan bersama usaha besar seperti Blibli.com, kata Teten, merupakan salah satu strategi KemenkopUKM agar UMKM bisa naik kelas. Termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia yang saat ini masih di bawah angka ideal, yaitu di bawah 4 persen.
BACA JUGA:
"Secara kajian empiris sudah membuktikan bahwa kerja sama atau kemitraan usaha besar dengan UMKM mampu mendorong UMKM menjadi lebih tangguh," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, program KAU ini adalah sebuah gerakan yang akan terus digaungkan.
"Ide sangat sederhana, yaitu ingin membantu pelaku UMKM yang belum melek digital," kata Leonard.
Menurut Leonard, ahar melek digital, UMKM akan dibantu dan dibina Blibli agar on-boarding, termasuk membuka dan memperluas akses pemasaran produknya.
Sementara itu, CEO Blibli Kusumo Martanto mengatakan, gerakan ini harus dilakukan secara bersama-sama. Dia menilai, apabila ingin memulihkan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19 harus dilakukan secara kolaborasi dan gotong royong, bukan kerja sendiri-sendiri.
Apalagi, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian dan sebagai pilar yang menentukan ekonomi Indonesia.
Kami terus berkomitmen untuk membantu UMKM di Indonesia. Dan kami sudah lama melakukan hal itu," katanya.