Jangan Ada Lagi Kejadian Pemkot Tangsel Lambat Tangani Warga Positif Covid-19
Image by Dimitris Vetsikas from Pixabay

Bagikan:

TANGERANG SELATAN - Salah satu cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah sigap melakukan tracing kontak. Bagaimana kalau lambat?

Kondisi ini yang disesali salah seorang perawat yang tinggal di Tangerang Selatan (Tangsel). Dia mengaku sudah melakukan swab tes secara mandiri dan divonis terinfeksi Covid-19. Perawat ini menduga dirinya terpapar Covid-19 di rumah sakit tempat dia bekerja di Bintaro.

Suami si perawat beserta anaknya yang berusia tujuh tahun juga terinfeksi virus yang sama. Sadar dengan protokol kesehatan yang harus dilakukan, perawat ini melapor ke Puskesmas Jombang dan segera dilakukan penelusuran kontak.

Di sinilah masalahnya muncul. Respon sigap dari aparatur pemerintah kota Tangsel, dianggap sangat lambat. Si perawat akhirnya inisiatif melakukan penelusuran kontak, dengan siapa saja anaknya bermain.

Warga sekitar akhirnya merasa resah. Mereka juga khawatir jangan-jangan ikut tertular. Akhirnya warga inisiatif melakukan isolasi mandiri.

Peristiwa seperti ini seharusnya sudah tidak ada lagi. Apapun alasannya, Pemkot Tangsel harus super reaktif setiap menerima laporan adanya warga yang terinfeksi Covid-19. Jangan ada lagi tindakan yang harus melalui jalur birokrasi yang ruwet.

Calon wakil Wali Kota Tangsel, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendesak jajaran Pemkot Tangsel terutama suku dinas terkait untuk bersikap cepat, tanggap dan tidak terlalu terikat dengan jalur birokrasi yang ruwet. Bila terdapat laporan, atau bahkan sekedar berita, bahwa ada warga terpapar Covid-19, petugas kesehatan harus segera mendatangi lokasi

"Datangkan ambulans khusus, lakukan tes, membuat keputusan yang harus segera diambil, apakah isolasi mandiri atau dibawa ke pusat layanan kesehatan," tegas Saraswati.

Petugas harus agresif melakukan penelusuran kontak yang telah dilakukan penderita saat ia dicurigai mulai mengalami gejala tertular. Agar mata rantai penyebaran Covid-19 tidak meluas di daerah tersebut

Saraswati juga mengingatkan supaya pejabat berwenang siaga menghadapi dan mencari solusi atas isu seperti ini. Apalagi kabarnya, Lurah Jombang --tempat kejadian ini berlangsung-- tidak mengetahui kejadian ini karena beberapa hari absen akibat sakit lambung.

"Pemimpin, pejabat daerah terkait beserta jajarannya, harus selalu siap siaga melindungi warga, apapun yang terjadi," kata Saraswati.