Penyerangan Polsek Ciracas Berawal dari Provokasi Oknum TNI yang Mengaku Dikeroyok
Polsek Ciracas Jakarta Timur (Antara Foto)

Bagikan:

JAKARTA - Penyerangan ke Polsek Ciracas dan perusakan ke sejumlah fasilitas umum di Jakarta Timur, dipicu provokasi oknum anggota TNI kepada rekan seangkatan. Oknum ini menyebar kabar bohong dirinya dikeroyok.

"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 mengaku dikeroyok, ditelepon seniornya bilang dikeroyok," ujar Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, dikutip Antara, Sabtu, 29 Agustus.

Namun kabar pengeroyokan ini dipastikan bohong. Kabar dari anggota Satuan Direktorat Hukum Angkatan Darat itu dicocokkan dengan pernyataan sembilanorang saksi dari warga sipil.

Dudung menyebut, Prada MI sebenarnya mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor di Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Lokasi persisnya di dekat pertigaan lampu merah Arundina.

Selain diperkuat dengan pernyataan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan tunggal tersebut juga dibuktikan dengan rekaman gambar televisi sirkuit tertutup (CCTV) dari salah satu toko di sekitar lokasi kejadian.

"Pada tayangan menit ke-37, MI terjatuh di sekitar tikungan, tidak ada pemukulan dari belakang, depan atau pengeroyokan," katanya.

MI saat menghubungi rekannya, sambung Dudung, juga menyampaikan kalimat kotor yang dianggap mencoreng citra TNI.

"Informasi di media sosial yang bersangkutan dikeroyok dan ada beberapa kalimat yang membangkitkan emosi sehingga dengan jiwa korsa berlebihan dan tidak terkendali melakukan perusakan," ujar dia.

Dudung menambahkan, sebanyak enam dari sekitar 100 orang yang terlibat dalam perusakan Mapolsek Ciracas dan fasilitas umum di Jaktim  menjalani pemeriksaan intensif Polisi Militer Kodam Jayakarta.

"Saya dapat perintah dari Panglima TNI agar pelaku ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku di TNI,"  tegasnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, belum dipastikan ada keterlibatan warga sipil dalam aksi anarkistis tersebut.

Sejauh ini sebanyak enam dari total sekitar 100 orang yang diduga terlibat dalam perusakan Mapolsek Ciracas sedang menjalani pemeriksaan oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta.

Saat ini Prada MI masih dalam perawatan tim medis meski proses penyelidikan tetap dilakukan Pomdam Jaya.

"Kemungkinan besar dari laporan Dandim kepada saya ada sekitar 100-an orang yang melakukan aksi tersebut. Kalau enam tidak mungkin, ini sedang kita lacak," tegas Dudung.