JAKARTA - Sebanyak 1 SSK personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya dan 1 SSK dari Yonif 756/WMS sudah disiagakan untuk membantu Polres Jayawijaya dalam meredam bentrokan antar suku, suku Lanny Jaya dan Suku Nduga di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya yang terjadi pada Minggu 9 Januari kemarin.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa 11 Januari kemarin, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Budi Arif Situmeang turun langsung bersama prajuritnya ke area perang suku di Distrik Wouma. Mereka datang untuk meredakan, menyekat dan menghalau kelompok massa untuk mencegah meluasnya area perang suku di Kabupaten Jayawijaya.
Bentrokan terjadi antara dua kelompok masyarakat dari Suku Lanny Jaya dan masyarakat Suku Nduga di Distrik Wouma Kabupaten Jayawijaya dipicu dugaan pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat Lanny Jaya kepada masyarakat Nduga atas nama Yonas Kelnea (48). Korban diduga dibunuh akibat permasalahan keluarga.
"Bentrokan kembali pecah. Kedua kubu masyarakat saling serang menggunakan alat perang tradisional. Namun pihak TNI dan Kepolisian yang bersiaga berhasil membubarkan massa," ujarnya.
Akibat dari bentrokan tersebut, ada satu korban meninggal dunia, 22 orang mengalami luka-luka, 4 unit honai terbakar, 35 unit rumah habis terbakar, 2 unit mobil dan 4 unit motor terbakar.
Saat ini, aparat keamanan dari Kodim 1702/JWY, Yonif 756/WMS dan Polres Jayawijaya terus melaksanakan siaga di TKP dan berupaya untuk mengimbau kedua belah pihak untuk menahan diri.
Pendekatan dengan tokoh masyarakat dari masing-masing kelompok yang bertikai juga telah dilakukan. Para Kepala Suku & Panglima perang juga sudah diajak untuk meredakan kelompoknya.
Minggu 9 Januari kemarin, Dandim 1702/JWY, Letkol Inf Arif Budi Situmeang, Danyonif 756/WMS Letkol Inf Tommy dan Wakapolres Jayawijaya Kompol Ferdinand mengadakan pertemuan dengan Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua serta Bupati Lanny Jaya, Befa Jigibalom guna membahas langkah antisipasi bentrokan kembali serta penyelesaian masalah secara tunas dan menyeluruh, seperti dikutip dari Dispenad.