Waspada Teror Cairan Kimia di Jakarta Barat
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Aksi teror penyiraman cairan kimia terus bergentayangan di wilayah barat Jakarta. Selama sepekan, tercatat dua kali insiden itu terjadi, tiga orang jadi korban. Namun, belum ada titik terang dalam pengungkapan perkara tersebut sampai detik ini.

Jumat, 8 November, pedagang sayur bernama Sakina (60) jadi korban penyiraman cairan kimia. Kepala dan lehernya melepuh. Dia diserang orang di kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. 

Kala itu, Sakina hendak pulang ke kediamannya usai berkeliling menjajakan barang dagangannya. Namun, tiba-tiba pengendara motor melintas tepat di sampingnya, langsung menyiramkan cairan kimia ke arahnya. Dia sempat membasuh bekas siraman itu, dan melaporkannya ke polisi. 

Dikonfirmasi mengenai kejadian itu, Kapolsek Kembangan AKP Fahrul Sudiana memilih irit berbicara. Dia hanya menyebut pihaknya masih mencari bukti-bukti untuk mengungkap kasus tersebut.

"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut," katanya.

Tiga hari sebelumnya, Selasa, 5 November, aksi serupa juga dialami oleh dua siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), A dan P. Mereka menjadi korban penyiraman orang tak dikenal di Jalan Kebon Jeruk Raya, Jakarta Barat. Bahu dan tangan mereka luka akibat siraman ini.

Pelaku penyiraman diketahui mengendarai sepeda motor. Sayang, kasus ini belum terungkap meski terekam CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.

"Satu orang pelaku ciri-ciri sudah didapat dan akan diselidiki untuk kepastian," kata Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu.

Melansir berbagai sumber, cairan kimia yang digunakan untuk menyerang umumnya adalah larutan asam yang cukup pekat. Ada dua air keras jenis asam pekat ini, di antaranya asam sulfat atau H2S04; dan asam klorida atau HCL. Umumnya cairan kimia ini membantu sejumlah pekerjaan manusia. 

Asam sulfat biasanya digunakan untuk membuat pupuk buatan, serta sebagai pengering atau pereaksi di laboratorium kimia. Sedangkan asam klorida, yang mengandung asam pekat 38 persen HCL, biasa digunakan untuk industri zat-zat warna, seperti mengikat basa-basa organik.

Semua jenis cairan kimia ini berbahaya ketika terkena kulit. Ini akan menyebabkannya luka bakar. Paparan siraman cairan kimia ini juga bisa mengakibatkan kecacatan fisik karena dapat membuat jaringan kulit meleleh sehingga putihnya tulang terlihat. 

Cairan ini juga berbahaya bila terhirup karena akan membuat pencernaan dan pernapasan bermasalah, yang terparah menyebabkan kematian. Gejalanya, biasanya berupa batuk, sesak napas dan dada tertekan.