Menkes Budi Gunadi: Positivity Rate Varian Omicron dari Kedatangan Perjalanan Luar Negeri Mencapai 13 Persen
DOK VOI/ILUSTRASI

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan peningkatan kasus positif COVID-19 varian Omicron mengalami peningkatan. Penularan varian tersebut kebanyakan ditemukan dari pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di Indonesia.

"Jadi memang kami mengamati peningkatan jumlah kasus omicron terutama dari kedatangan luar negeri. Sebagai informasi, positivity rate untuk kedatangan luar negeri adalah 13 persen," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 10 Januari.

Sedangkan positivity rate varian Omicron melalui transmisi lokal, kata Budi, tidak mencapai 1 persen atau lebih sedikit.

"Positivity rate transmisi lokal 0,2 persen," ujar mantan Wakil Menteri BUMN tersebut.

"Jadi positivity rate kedatangan dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dibanding dengan positivity rate transmisi lokal," imbuh Budi.

Dengan kondisi ini, Menkes mengungkapkan kasus positif varian Omicron di Tanah Air sebenarnya berasal dari warga Indonesia yang baru tiba di Indonesia. Apalagi, saat ini, sejumlah negara terus mengalami peningkatan kasus positif akibat varian ini.

Budi mencatat, saat ini negara yang paling tinggi mengalami kasus positif akibat varian Omicron adalah Arab Saudi. Kemudian, di posisi dua adalah Turki, Amerika Serikat.

"Dan keempat adalah Uni Emirat Arab," jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, pemerintah kemudian mengingatkan masyarakat untuk menahan diri berpergian ke luar negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam kesempatan yang sama.

"Kalau bisa jangan ke luar negeri dalam dua minggu atau tiga minggu ke depan ini. Supaya mereda dulu di sana sehingga tidak perlu datang ke mari bawa penyakit," tegasnya.

"Itu membuat pekerjaan kita. Walaupun tadi disampaikan Pak Menteri Kesehatan tidak berbahaya tapi kalau kena ramai-ramai bahaya juga. Jadi saya mohon untuk menahan diri tidak ke luar negeri dan kalau sampai ke luar negeri patuh protokol kesehatan harus masuk karantina jangan minta dispensasi kiri kanan," imbuh Luhut.

Karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri ditegaskan Luhut menjadi hal yang wajib. Bahkan, Luhut dan beberapa menteri lain yang baru saja pulang dari luar negeri juga menjalankannya.

"Saya, Pak Budi (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pak Airlangga (Menko Perekonomian Airlangga Hartarto) kami juga masuk karantina, kami melaksanakan itu," pungkasnya.