JAYAPURA - Hujan dengan intensitas sangat lebat atau ekstrem di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura, serta Keerom disebabkan adanya perpaduan gelombang atmosfer yang meningkatkan labilitas atmosfer di wilayah Papua.
Demikian berdasarkan analisis Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura.
Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Cahyo Nugroho di Jayapura, Jumat, 7 Januari mengatakan terdapat daerah pumpunan angin di wilayah Papua bagian utara sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan–awan konfektif.
"Nilai kelembaban relatif (RH) yang relatif basah pada lapisan 850-200 mb yaitu berkisar antara 70-90 persen juga mendukung pertumbuhan awan hujan," katanya dilansir Antara.
Menurut Cahyo, Citra Satelit cuaca menunjukkan adanya awan-awan hujan mulai pukul 20.00 WIT pada 6 Januari 2022 hingga pukul 07.00 WIT pada 7 Januari 2022 yang menyebabkan hujan dengan intensitas bervariasi yakni sedang hingga ekstrem terjadi di wilayah Kota Jayapura,
Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.
"Sebaran hujan sedang hingga sangat lebat terjadi pada 6 Januari 2022 malam hari di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom," katanya.
BACA JUGA:
Ia menjelaskan total curah hujan tertinggi satu hari pada tanggal 6 Januari 2022 di wilayah Kota Jayapura yakni 338.6 mm per hari tertakar di Jayapura utara, Kabupaten Jayapura sebesar 104.4 mm per hari tertakar di Sentani dan Keerom sebesar 36.0 mm per hari tertakar di Arso.
"BBMKG Wilayah V Jayapura telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem sebelum kejadian yang didiseminasikan melalui media sosial (WA dan Telegram) Balai V tanggal 6 Januari 2022 pukul 20.00 WIT," katanya.
Prakiraan cuaca untuk tiga hari ke depan umumnya wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom masih berpeluang mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada pagi dan siang hari, serta intensitas sedang hingga lebat pada malam hingga dini hari, demikian Cahyo Nugroho.