Bagikan:

JAKARTA - Sebuah video beredar luas. Ketika para pejuang Taliban berjejer di pinggir kanal. Lalu mereka membuang ribuan liter miras ke kanal itu.

Laporan tim agen intelijen Afghanistan, ada sekitar 3.000 liter minuman keras yang dibuang ke sebuah kanal di Kabul. Pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban memang begitu keras menindak penjualan alkohol.

Rekaman video yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Intelijen (GDI) menunjukkan alkohol yang disimpan dalam tong dibuang ke dalam kanal setelah menyitanya dalam penggerebekan di ibu kota.

"Umat Muslim harus benar-benar tidak membuat dan mengantarkan alkohol," kata seorang ulama dalam video yang diposting oleh agensi di Twitter pada hari Minggu, seperti dilansir dari The Strait Times yang dilihat redaksi, Selasa 4 Januari.

Tidak jelas kapan penggerebekan dilakukan atau kapan tepatnya alkohol dihancurkan, tetapi sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh badan tersebut mengatakan tiga pengedar ditangkap selama operasi tersebut.

Menjual dan mengonsumsi alkohol dilarang bahkan di bawah rezim yang didukung Barat sebelumnya, tetapi Taliban, yang dikenal dengan merek Islamnya yang keras, lebih keras dalam menentangnya.

Sejak kelompok Islamis merebut kekuasaan pada 15 Agustus tahun lalu, frekuensi penggerebekan, termasuk terhadap pecandu narkoba, telah meningkat di seluruh negeri.

Kementerian Pemerintah Taliban untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan juga telah mengeluarkan beberapa pedoman yang membatasi hak-hak perempuan.