MUKOMUKO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu meminta masyarakat wilayah Lapindo atau Unit PemukimanTransmigrasi (UPT) Lubuk Talang di Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, berhati-hati. Sebab wilayah itu dekat dengan habitat harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Hal ini disampaikan Said menyusul laporan dari warga setempat soal gangguan harimau yang memangsa sapi milik warga.
"Itu kan harimau karena lokasi dekat dengan kawasan Hutan Produksi Air Rami, habitatnya di sana, harimau cuma melintas, kami sarankan masyarakat untuk berhati-hati berkebun di sana," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari dalam keterangannya di Mukomuko, Bengkulu, Antara, Senin, 3 Januari.
BKSDA Bengkulu telah mengecek adanya gangguan harimau sumatera yang dilaporkan memangsa ternak masyarakat wilayah tersebut. Selanjutnya, imba Said, warga diminta
membuat kandang hewan ternak yang anti-harimau. Hewan ternak juga harus dikandangkan.
Untuk sementara ini, ia mengatakan, pihak BKSDA belum memasang kerangkeng atau perangkap harimau karena gangguan harimau sumatera di wilayah tersebut.
"Kadang-kadang jarak perjalanan harimau itu sejauh 17 kilometer per hari, dia tidak menetapkan di satu tempat dia cuma melintas di wilayah ini. Harimau ini sifatnya temporer dia tidak menunggu di satu tempat," ujarnya pula.
BACA JUGA:
Sementara itu, pihak BKSDA sebelumnya menelepon orang Lapindo atau Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang di Kecamatan Malin Deman dan memang ada kejadian itu tetapi sudah lama.
Ia mengatakan, pihaknya menghubungi orang Lapindo karena ada laporan dari masyarakat di wilayah ini terkait adanya gangguan harimau sumatera yang memangsa sapi di wilayah ini.
Kalau berdasarkan laporan dari masyarakat kejadiannya malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, harimau memangsa sapi milik masyarakat di wilayah ini dan mereka meminta laporan ini ditindaklanjuti.