BANDA ACEH - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mendatangkan pawang harimau untuk mengusir dan menghalau harimau liar yang memangsa ternak warga di Gampong/Desa Meudheun.
“Kita telah mendatangkan pawang harimau, Jauhari, yang tinggal di Lhong Aceh Besar yang juga anak dari almarhum Syarwani guna mengusir harimau liar tersebut,” kata Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Jaya, Supriadi dilansir ANTARA, Kamis, 23 Februari.
Dia menjelaskan, didatangkannya pawang harimau dengan tujuan agar gangguan harimau pemangsa sapi warga dapat menjauh dan tidak datang lagi ke wilayah permukiman warga.
“Memang untuk antisipasi tahap awal kita lakukan secara tradisional dulu dengan pengusiran yang dilakukan oleh pawang,” katanya.
Menurut informasi yang diterima, harimau tersebut berjenis kelamin betina dan sudah ada anaknya. Masyarakat diminta hati-hati saat ke kebun.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat ke kebun, pulang tidak terlalu malam dan kalau bisa tidak datang sendiri,” katanya.
BACA JUGA:
Supriadi menjelaskan konflik satwa liar khususnya harimau di Aceh Jaya sudah di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Panga dan Kecamatan Teunom.
“Sebelumnya kejadian harimau mangsa sapi juga terjadi di Kecamatan Teunom dan Panga,” katanya
Saat pengusiran, pihaknya juga di bantu oleh tim dari Polisi Hutan dan juga pihak Polsek setempat untuk pengamanan.