Bagikan:

JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia menyiagakan Kapal KN Belut Laut-406 untuk membantu pencarian dan evakuasi 57 imigran ilegal asal Indonesia yang perahunya karam di perairan Selangor, Malaysia.

“Kami telah mengerahkan KN Belut Laut-406 untuk berpatroli di sekitar perairan perbatasan Indonesia dan Malaysia manakala ada perintah evakuasi,” kata Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan sebagaimana dikutip Antar dari keterangan tertulis, Kamis, 30 Desember.

Sejauh ini, Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Malaysia telah menemukan 10 orang dalam kondisi meninggal dunia, 4 anak buah kapal (ABK), dan 8 orang masih hilang, kata Bambang menjelaskan informasi dari hasil koordinasi dengan otoritas Malaysia.

Ia menyampaikan Indonesia telah mengerahkan tim SAR gabungan yang terdiri atas personel Bakamla dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk membantu mencari imigran yang hilang dan menjemput mereka yang selamat.

Penjemputan itu akan dilakukan jika kapal Indonesia diizinkan masuk ke wilayah Malaysia tepatnya di perairan Selangor.

“Saat ini jasad korban meninggal sudah diserahkan ke Kepolisian Sekinchan untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem,” kata Direktur SAR Maritim Malaysia First Admiral Maritime Aminudin bin Abdul Rashid.

Terkait insiden itu, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia memastikan negara hadir untuk menyelamatkan warganya.

“Dalam kondisi seperti ini negara harus hadir, maka upaya negosiasi terus dilakukan oleh Bakamla. Besar harapan hubungan yang telah terjalin baik serta koordinasi antara Bakamla dan MMEA (otoritas di Malaysia, Red.) dapat membuahkan hasil untuk mengevakuasi para korban selamat maupun meninggal dunia,” kata Aan.

Ia menyampaikan Bakamla dan Malaysia Maritime Enforcement Agency (MMEA) Selangor terus berkoordinasi mencari pekerja migran Indonesia (PMI) yang tenggelam.