JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pandemi COVID-19 di Jakarta masih dalam suasana bahaya. Bahkan, kata dia, penanganan melebihi keadaan berperang.
"Virus corona ini lebih berbahaya dari perang antarnegara," kata Riza dalam tayangan Youtube Pemprov DKI yang dilihat pada Senin, 24 Agustus.
Riza menjelaskan, saat berperang, suatu negara bisa merancang strategi peperangan seperti dilihat dari kekuatan lawan dan jumlah pasukan. Sementara, ketika melawan wabah virus corona, hal ini tak mungkin bisa dilakukan.
"Kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah virusnya, ada di mana, seperti apa kekuatannya, bagaimana cara menyerangnya, dan sebagainya," ungkap Riza.
Riza megingatkan kepada jajarannya, saat ini belum ada vaksin yang telah dipatenkan dan telah dipakai suatu negara untuk menghalau COVID-19. Kata dia, vaksin paling cepat pada akhir bulan Desember.
Semisal pada Desember vaksin ditemukan, Riza bilang perlu ada proses yang panjang untuk digunakan umum. Ia memperkirakan, proses ini akan berjalan selama satu tahun, dengan perhitungan satu juta orang divaksin dalam satu hari.
"Kalaupun sudah ditemukan vaksin, tetap masih butuh waktu produksi massal, distribusikan, dan menyuntikan ke seluruh warga di dunia. Paling cepat, akhir Desember 2021 seluruh warga Jakarta bisa disuntik vaksin. Dalam kondisi itu kmungkin kita baru dalam situasi kondisi yang lebih aman," jelas Riza.
Hal ini menunjukkan bahwa jajaran Pemprov DKI masih perlu untuk terus mencegah penyebaran virus dan menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
Riza melanjutkan, ada empat aspek yang perlu ditangani akibat adanya wabah virus corona. Di antaranya adalah masalah kesehatan, ekonomi, sosial, dan keamanan.
Keempat masalah ini, kata Riza, saling berkaitan. Ketika ada wabah, maka masyarakat akan mudah terserang penyakit. Jika masalah kesehatan terganggu, orang sulit untuk bekerja, maka roda perekonomian juga terganggu.
Dengan begitu, masalah sosial dan ekonomi juga akan terganggu. "Akan ada potensi masalah sosial yang mungkin timbul akibat angka kemiskinan dan pengangguran. Masalah keamanan juga akan terganggu apabila masalah sosial meningkat," ungkap dia.