JAMBI - Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat menyatakan, pendakian Gunung Kerinci, Jambi, melalui Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, masih tetap dibuka pada malam pergantian tahun.
Namun, pendaki wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti melakukan tes usap COVID-19 dan menunjukkan bukti telah divaksin.
"Belum ada surat edaran baru dari Balai Besar (TNKS) untuk menutup pendakian (gunung) Kerinci pada malam pergantian tahun, tapi harus tes usap dan menunjukkan bukti telah divaksin," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I Kerinci Nurhamidi saat dihubungi dari Padang Aro, Antara, Rabu, 29 Desember.
Sejak pandemi COVID-19, jumlah pengunjung atau pendaki ke gunung dikurangi hingga 50 pesen."Seumpamanya kunjungan lebih dari jumlah pembatasan, maka sisanya akan diundur esok hari," ujarnya.
Kendati pandemi melanda, katanya, tidak mengurangi hasrat pendaki untuk menaklukkan gunung berapi tertinggi di Indonesia ini. "Setiap hari masih ada pendakian," ujarnya.
BACA JUGA:
Terkait pendakian di malam pergantian tahun sejumlah pendaki dari luar daerah banyak yang sudah mendaftar.
"Saat pendaftaran pendakian semua barang yang dibawa pendaki diperiksa, termasuk masker. Para pendaki juga dilarang membawa narkoba, minuman keras saat pendakian," ujarnya.
Status gunung tertinggi di Sumatera ini sejak 2007 masih waspada level II. Alhasil, para pendaki diimbau tidak mendekati puncak. "Kami menyampaikan imbau dari Pos Pengamatan Gunung Api bahwa status Gunung Kerinci masih waspada level dua jadi disarankan tidak mendekati puncak," ujarnya.