Yogyakarta Gelar Rapid Antigen Acak di Tempat Wisata hingga Tahun Baru
DOK ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan melakukan pemeriksaan tes cepat antigen acak di sejumlah tempat wisata dan tempat umum lainnya hingga berakhirnya libur akhir tahun sebagai upaya menekan potensi penularan COVID-19.

“Kegiatan ini menjadi salah satu permintaan dari Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta untuk mengantisipasi potensi penularan virus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani dikutip Antara, Senin, 27 Desember.

Sebelumnya, tim dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta hanya menjalankan tes cepat antigen acak di Malioboro tiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

Namun, saat memasuki libur akhir tahun, sejumlah tempat wisata dan tempat umum lain di Kota Yogyakarta pun menjadi sasaran pemeriksaan tes cepat antigen.

“Pada hari ini, kami membuka pos pemeriksaan di Taman Pintar Yogyakarta dan hari berikutnya akan berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain,” katanya.

Sejumlah lokasi yang menjadi sasaran pemeriksaan tes cepat antigen acak adalah di Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan selama dua hari ke depan, dilanjutkan ke GL Zoo, dan hari berikutnya ke Taman Sari.

Kegiatan pemeriksaan dibuka selama dua jam dari sekitar pukul 10.00-12.00 WIB dengan sekitar 30 reagen antigen yang disiapkan.

“Hasil pemeriksaan akan terhubung langsung ke aplikasi PeduliLindungi,” katanya.

Pada akhir pekan atau saat libur Tahun Baru 2022, kegiatan akan kembali dilakukan di kawasan utama wisata di Malioboro.

Sebelumnya, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Heroe Poerwadi mengatakan upaya pemeriksaan tes cepat antigen acak tersebut menjadi bagian dari upaya mengantisipasi potensi penularan COVID-19 di tengah melandainya kasus di Kota Yogyakarta.

“Wisatawan yang datang harus memenuhi syarat perjalanan dan dalam kondisi sehat, sehingga pulang pun dalam kondisi sehat,” katanya.

Heroe yang juga menjabat Wakil Wali Kota Yogyakarta itu mengatakan salah satu potensi penularan kasus adalah dari perjalanan luar daerah.

“Baik dari pelaku perjalanan dari luar daerah atau orang yang berinteraksi dengan warga yang melakukan perjalanan luar daerah. Makanya protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin ditambah antigen acak,” katanya.