Antisipasi Lonjakan Kasus Varian Omicron Selama Liburan, Jerman Imbau Warganya Perhatikan Protokol Kesehatan
Sentra tes COVID-19 di Jerman. (Wikimedia Commons/Ralf Lotys)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Jerman mengatakan pada Hari Jumat proporsi infeksi virus corona dengan varian Omicron akan meningkat tajam di hari-hari mendatang, mengimbau warga untuk memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari infeksi selama perayaan Natal.

Pihak berwenang Jerman mengantisipasi gelombang lain kasus COVID-19 sebagai akibat dari varian Omicron, meskipun sejauh ini varian Delta tetap dominan di negara itu, dengan jumlah kasus telah menurun setelah melonjak bulan lalu.

"Proporsi kasus omicron akan meningkat SANGAT kuat dalam beberapa hari mendatang," tulis Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach di Twitter, mengutip Associated Press 24 Desember.

Dia mengakui akan ada penundaan di kantor kesehatan setempat yang melaporkan angka selama liburan, tetapi mengatakan "Kami masih mengawasi perkembangannya."

"Tolong hindari infeksi selama perayaan. Bahkan yang divaksinasi harus menguji diri mereka sendiri," tulis Lauterbach.

Sementara itu, Kanselir Olaf Scholz mentweet dia tahu sulit untuk mengurangi kontak selama Natal. "Tetapi jika kita berdiri bersama dan divaksinasi, kita akan melewati krisis ini."

Menurut pusat pengendalian penyakit nasional, Jerman memiliki 3.198 kasus COVID-19 yang dikaitkan dengan varian Omicron pada Rabu, meningkat 25 persen dari hari sebelumnya. Pusat pengendalian penyakit mengatakan, 48 orang dirawat di rumah sakit dan satu meninggal pada Hari Kamis.

Pihak berwenang Jerman memperkenalkan pembatasan kontak baru, sementara sebagian besar wilayah menutup klub malam dan menerapkan tindakan lain. Dalam kebanyakan kasus, pembatasan akan mulai berlaku tepat setelah Natal, meskipun beberapa akan mulai berlaku mulai Jumat.

Terpisah, dalam pesan Natal yang disiarkan televisi, Presiden Frank-Walter Steinmeier mengatakan terserah kepada individu serta pihak berwenang, untuk bertindak secara bertanggung jawab selama krisis kesehatan masyarakat.

"Negara tidak bisa memakai topeng pelindung untuk kita. Itu juga tidak bisa divaksinasi untuk kami. Tidak, itu tergantung pada kita — kepada kita masing-masing," sebutnya menurut teks yang dirilis oleh kantornya.

Steinmeier berterima kasih kepada "mayoritas besar yang memilih berdiam di negara kita yang telah bertindak hati-hati dan bertanggung jawab selama berbulan-bulan."