Bagikan:

PAPUA - Polda Papua mencatat sepanjang 2021 kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah melakukan penembakan kepada 92 orang. Sebanyak 44 orang dilaporkan meninggal dunia.

"Memang benar dari 92 kasus penembakan yang terjadi mengakibatkan 44 orang meninggal, 15 orang diantaranya anggota TNI-Polri," kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri dalam keterangan akhir tahun di Jayapura, Antara, Kamis, 23 Desember.

Fakhiri mengakui, kasus penembakan yang melibatkan KKB memang mengalami kenaikan dibanding 2020 dengan 49 kasus penembakan. Kasus-kasus yang melibatkan KKB itu terjadi di tujuh polres, yaitu Polres Mimika, Intan Jaya, Puncak, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nduga dan Polres Keerom.

Dari data yang ada terungkap selama periode itu tercatat 18 warga sipil meninggal dan 11 orang KKB dilaporkan tewas. Ke depan, kata Fakhiri, anggota sudah diperintahkan untuk tidak melakukan pengejaran dengan berbagai alasan.

"Kalau anggota melakukan pengejaran, kemungkinan akan menimbulkan korban jiwa dan senjata sehingga memperkuat persenjataan mereka (KKB)," jelas Fakhiri.

Jenderal bintang dua ini berharap ke depan aksi penembakan yang dilakukan KKB berkurang bahkan tidak lagi terjadi hingga Papua benar-benar menjadi tanah damai.

Apalagi nantinya polisi yang ditugaskan di wilayah itu adalah anak-anak asli setempat sehingga dapat membuat wilayah itu aman dari gangguan KKB. Saat ini terdapat 1.999 anggota polri dari program bintara noken yang dibiayai dana otonomi khusus.