Bagikan:

LAMPUNG TENGAH - Jelang dimulainya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, Iskandar malah sibuk berbenah. Padahal dia bukanlah peserta Muktamar yang bakal memilih ketua umum PBNU.

Salah satu lokasi tempat digelarnya hajatan Muktamar ke-34 ini adalah Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunungsugih, Lampung Tengah. Dan tempat tinggal Iskandar hanya selempar batu dari Pondok Pesantren Darussa'adah.

Iskandar berbenah karena dia menangkap adanya peluang bisnis. Dia menyewakan rumah luasnya untuk dijadikan tempat penginapan bagi yang ingin ikut Muktamar.

Rumah seluas lebih dari 200 meter ini terdiri dari 3 kamar dengan ruang tamu, dapur serta peralatan layaknya rumah sendiri yang bisa digunakan. Namun dia enggan menjelaskan berapa sewa per rumah ini.

"Sudah disewa dari Jakarta. Kalau soal harga, enggak usahlah. Yang pasti, rumah-rumah di sini sudah pada penuh disewa," kata dia saat berbincang, Selasa 21 Desember.

Iskandar memang tidak asal bicara. Di sepanjang jalur menuju Pondok Pesantren Darussa'adah ini seluruh rumah-rumah yang ada, sudah penuh disewa. Bahkan kos-kosan dadakan juga muncul dan itu pun sudah penuh.

Dipantau pada aplikasi Traveloka, memang masih tersedia hotel bintang 1 atau losmen yang tersedia. Tapi itu lokasinya sekitar 20 km dari Pondok Pesantren Darussa'adah.

Masalah tempat penginapan di Lampung bagi peserta dan penggembira Muktamar memang sempat jadi isu liar. Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi sempat protes dengan tindakan oknum mengatasnamakan Kementerian Agama yang memborong kamar hotel di Kota Bandar Lampung.

Hampir seluruh hotel di Bandar Lampung telah penuh dipesan oleh oknum yang mengatasnamakan Kemenag tersebut. Bahkan, pemesanan itu dilakukan mulai dari hotel berbintang hingga hotel bertaraf biasa.

Informasi yang dikumpulkan, para peserta Muktamar memang dikumpulkan dalam satu tempat. Panitia menempatkan mereka di ponpes hingga asrama mahasiswa.

Namun bagi tim penggembira Muktamar, ini jadi masalah. Banyak dari mereka yang kebingungan mencari lokasi penginapan. Bukan hanya di Lampung Tengah tapi juga hingga Bandar Lampung.

Mereka mencari rumah warga untuk disewa di sekitar Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), Universitas Lampung (Unila) dan Universitas Malahayati, yang juga menjadi lokasi Muktamar.