Satgas COVID-19 Sesalkan Deklarasi KAMI Langgar Protokol Kesehatan
Tangkapan layar Youtube deklarasi KAMI

Bagikan:

JAKARTA - Satgas Penanganan COVID-19 menyesalkan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta yang melanggar protokol kesehatan. Sebab, kegiatan ini membuat kerumunan massa di tengah pandemi COVID-19.

"Hari ini ada aksi deklarasi masyarakat dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia di Tugu Proklamasi Jakarta dan ini terlihat kerumunan massa yang cukup besar dan sangat berdekatan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 18 Agustus.

Selain tidak melakukan jaga jarak fisik, massa yang hadir juga banyak tidak mengenakan masker atau menggunakan masker, tapi dengan cara yang tidak tepat yaitu diturunkan di dagu.

Kritik ini bukan hanya disampaikan oleh Satgas COVID-19. Sebelumnya sejumlah pihak turut mempertanyakan protokol kesehatan dalam acara ini.

Selain deklarasi KAMI, pihaknya juga menyinggung kegiatan sepeda santai yang diikuti 3.000 orang di Padang, Sumatera Barat pada 16 Agustus, dan kegiatan pertunjukkan musik di Wisata Alam Jumprit, Temanggung, Jawa Tengah yang diikuti oleh ribuan orang pada 15 Agustus.

Wiku menegaskan, kegiatan yang menyebabkan kerumunan seharusnya tidak perlu dilaksanakan. Dirinya meminta, masyarakat untuk berhati-hati terhadap penyebaran COVID-19. Apalagi, saat ini pemerintah tengah berusaha untuk mencegah terjadinya penularan virus ini di tengah masyarakat.

"Apabila kejadian-kejadian seperti ini terulang maka klaster yang dipertanyakan banyak pihak akan muncul dan ini harus kita cegah agar kondisi aman COVID-19 di Indonesia bisa terjadi dan masyarakat bisa kembali melakukan kegiatan sosial dan ekonomi secara terkendali," tegasnya.

"Jadi sekali lagi, mohon kita disiplin menggunakan masker dan jaga jarak. Karena apa yang terjadi saat ini adalah sebuah refleksi kegembiraan di masyarakat yang mengenyampingkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Sebelumnya, Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Din Syamsuddin menegaskan KAMI dibentuk untuk membantu menangani persoalan bangsa.

“Bangsa Indonesia mengalami masalah besar, maka marilah kita bangkit untuk menyelamatkan. Saya pribadi dan tokoh lintas agama, kita ingin menyelamatkan negeri tercinta sebagai tanggung jawab kebangsaan, sebagai tanggung jawab kerakyatan,” kata Din Syamsuddin dalam deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa, 18 Agustus.

Bukan hanya di Jakarta, deklarasi KAMI diklaim Din Syamsuddin digelar bersamaan di sejumlah kota seperti Solo, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan, Semarang, Bandung, Palembang, Makassar, Banjarmasin. Deklarasi juga disebut Din Syamsuddin dilakukan oleh perwakilan Kami di luar negeri seperti AS, Australia juga Swiss.

Di hadapan massa, Din Syamsuddin menegaskan, KAMI dibentuk sebagai gerakan moral. Gerakan ini bercita-cita menegakan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.

“Dan kami sebagai gerakan moral, bersama-sama kita bergerak dan berjuang. Bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, kita juga berpolitik. Tapi politik moral, tetapi politik berbasis nilai-nilai moral,” ujarnya.