JAKARTA - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) disorot Partai NasDem. Parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi) itu mempertanyakan maksud pembentukan KAMI yang digagas Din Syamsuddin.
“Saya kurang yakin pada tujuannya yang menyebut akan memperbaiki Indonesia. Karena setahu saya, tokoh-tokoh tersebut andilnya dalam membangun Indonesia juga belum nyata. Jadi mampu berbuat apa?” sindir Ketua Dewan Pertimbangan NasDem, Siswono Yudo Husodo kepada VOI, Selasa, 18 Agustus.
Siswono juga mempertanyakan pernyataan Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh yang menarasikan Indonesia dalam kondisi bermasalah. Padahal kata Siswono, narasi itu tak ditunjukkan dengan bukti konkret.
"Di mana rusaknya? Juga menyebut bangkitnya PKI. Kenapa tidak tunjuk hidung saja, di mana PKI nya. Menurut saya KAMI bukan berpotensi membuat keadaan membaik, tapi justru merupakan masalah," ujar dia.
"Tokoh-tokoh sekelas Din dan Gatot kalau memang punya ide yang bagus, bisa disampaikan ke DPR atau pemerintah," sambung Siswono.
Deklarasi KAMI dilakukan di Tugu Proklamasi oleh Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Din Syamsuddin menegaskan KAMI dibentuk untuk membantu menangani persoalan bangsa.
"Bangsa Indonesia mengalami masalah besar, maka marilah kita bangkit untuk menyelamatkan. Saya pribadi dan tokoh lintas agama, kita ingin menyelamatkan negeri tercinta sebagai tanggung jawab kebangsaan, sebagai tanggung jawab kerakyatan,” kata Din Syamsuddin dalam deklarasi.
Di hadapan massa, Din Syamsuddin menegaskan, KAMI dibentuk sebagai gerakan moral. Gerakan ini bercita-cita menegakan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.
“Dan kami sebagai gerakan moral, bersama-sama kita bergerak dan berjuang. Bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, kita juga berpolitik. Tapi politik moral, tetapi politik berbasis nilai-nilai moral,” sambungnya.