Tiga Wanita di Sulsel Jadi Tersangka Penyelundupan Sabu-sabu dari Malaysia, Satu Masih 15 Tahun
Barang bukti sabu-sabu sebanyak enam kilogram yang diselundupkan dari Malaysia oleh tiga tersangka jenis kelamin wanita di Mapolres Nunukan, Kamis (16/12). FOTO: ANTARA/M Rusman

Bagikan:

NUNUKAN - Pengungkapan kasus tindak pidana narkotika jenis sabu-sabu golongan I oleh aparat kepolisian dari Satuan Resnarkoba Polres Nunukan, Kalimantan Utara, menetapkan tiga wanita asal Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi tersangka.

Salah seorang dari ketiga wanita ini masih berusia 15 tahun berinisial S alias Ina, sedangkan dua tersangka lainnya berinisial Rh dan HP sudah berusia dewasa, ungkap Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto di Nunukan, Kamis.

Ia menyebutkan ketiga wanita ini mengaku hanya kurir dimana ketiganya bertindak menjemput barang bukti sabu-sabu seberat enam kilogram di Tawau, Sabah, Malaysia untuk dibawa ke Sulsel.

Ricky membeberkan hasil pemeriksaan sementara terhadap ketiga wanita hanya sebagai kurir saja atau suruhan oleh bandar atau pemilik barang bukti dan pemesannya yang berada di Sulsel.

Dari enam kilogram sabu-sabu yang berhasil diungkap ini, dibungkus dengan plastik transparan sebanyak 25 bungkus masing-masing 50 gram. Selain itu, aparat kepolisian juga menyita tiga buah telepon seluler milik tersangka.

Terhadap ketiga wanita (tersangka) ini, penyidik Satresnarkoba Polres Nunukan menyangkakan pasal 114 ayat 2 junto pasal 132 ayat 1 subs pasal 112 ayat 2 junto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Disini pelaku diancaman pidana hukuman mati, seumur hidup atau pidana penjara paling singkat enam tahun paling lama 20 tahun," tutup Kapolres Nunukan.

Menurut keterangan Kapolres Nunukan, tersangka berinisial "S alias Ina" adalah anak putus sekolah dengan pengakuan melakukan profesi ini karena desakan ekonomi. Setiap tersangka dijanjikan upah apabila barang bukti telah sampai kepada pemesannya sebesar Rp27 juta atau RM8.000.

Barang bukti sabu-sabu sebanyak enam kilogram tersebut dibawa dengan cara dililitkan di dada dan perut masing-masing kurang lebih dua kilogram per orang.

Tersangka "R" mengaku mengenal bandar berinisial "H" kurang lebih tiga bulan dan tiga kali lolos membawa ke Sulsel. Tersangka inisial "HP" sudah dua kali lolos dan inisial "S" mengaku baru pertama kali.