Bagikan:

MAKASSAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, melaporkan jumlah warga yang terdampak gempa bumi berpusat di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), bermagnitudo 7,4 mencapai 5.511 kepala keluarga (KK) tersebar di dua kecamatan.

"Laporan sementara, ada dua wilayah yang terdampak parah yakni di Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. Saat ini warga masih berada di titik pengungsian," ujar Kepala BPBD Selayar Ahmad Ansar dikutip Antara, Rabu, 15 Desember.

Jumlah warga terdampak di Kecamatan Pasarimarannu sebanyak 3.353 KK dan di Kecamatan Pasilambena sebanyak 2.158 KK dengan total 5.511 KK.

Sedangkan jumlah data pengungsi dampak pascagempa bumi tersebut yang terjadi pada Selasa, 14 Desember, untuk di Kecamatan Pasimarannu terdata sebanyak 3.900 orang. Untuk Kecamatan Pasilambena, kata dia, saat ini belum ada data riil karena masih dalam pendataan.

"Ada (Kecamatan Pasilambena), tapi data untuk riilnya belum didapatkan informasinya. Kita sudah menghubungi juga belum ada data riilnya yang mengungsi. Kalau di Pasimarannu ada 17 titik pengungsian," sebut Ansar.

Saat ini masih ada dua wilayah terputus jaringan komunikasi yakni di Desa Garopa dan Garopa Raya.

"Ada 37 titik pengungsian di Pasilambena, cuma data riilnya pengungsi di titik pengungsian itu kami belum dapat, karena masih ada dua desa yang jaringan terputus," paparnya.

Sejauh ini, BPBD Selayar terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pihak terkait dalam hal penanganan bencana, apalagi Selayar telah ditetapkan dengan status tanggap darurat bencana.

Sementara itu, Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi telah mengirimkan bantuan personel untuk membantu tim SAR serta masyarakat yang terdampak untuk proses evakuasi.

"Sudah dikirim personel tambahan untuk membantu tim di sana. Basarnas senantiasa siap siaga untuk memberikan bantuan kepada korban terdampak bencana," katanya menegaskan.