Hasil Tes PCR Selalu Negatif dan Sudah Karantina 14 Hari, Pria di China Positif Terinfeksi Varian Omicron
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan selama pandemi COVID-19 di bandara China. (Wikimedia Commons/Ptrump16)

Bagikan:

JAKARTA - Kota Guangzhou, Ibukota Provinsi Guangdong melaporkan kasus impor COVID-19 varian Omicron yang sangat bermutasi, menjadi laporan kedua di China setelah di Kota Tianjin.

Kasus Guangdong diidentifikasi di tengah rencana di Hong Kong untuk membuka perbatasannya dengan provinsi bulan ini, untuk perjalanan bebas karantina.

Pihak berwenang Guangzhou mengatakan, seorang pria berusia 67 tahun memasuki China pada 27 November dan langsung menjalani karantina selama 14 hari. Selama itu, dia berulang kali dites negatif untuk COVID-19.

Mengutip SCMP 14 Desember, pria tersebut kemudian terbang ke Guangzhou untuk melanjutkan karantina mandiri di rumah dengan penerbangan CA1837 pada 11 Desember lalu sesuai dengan "manajemen loop tertutup", di mana pihak berwenang mengatur semua transportasi dan mengontrol tindakan karantina untuk meminimalkan kontak antara kedatangan internasional dan publik ketika mereka kembali ke rumah untuk isolasi diri.

Sehari kemudian, ia menjalani tes COVID-19 pada 12 Desember. Saat hasi tes keluar pada 13 Desember, ia dinyatakan positif terinfeksi varian Omicron. Dia pun langsung dirawat di Guangzhou Number 8 People’s Hospital. Menurut otoritas kota, kondisinya stabil.

Guangzhou telah menutup sebuah bangunan di Tianshengcun, sebuah kompleks perumahan di distrik Yuexiu tempat pria itu tinggal. Semua penghuni gedung telah dikirim ke fasilitas karantina untuk observasi.

Warga dari tiga gedung terdekat di kompleks yang sama dilarang meninggalkan lingkungan dan harus menjalani dua tes COVID-19 dalam waktu tiga hari. Pada Selasa malam, 13.739 orang di kompleks itu, 4.543 di antaranya dari gedung yang sama dengan pasien telah diuji, semuanya kembali dengan hasil negatif.

Warga dari beberapa ruas jalan di lingkungan itu juga diwajibkan melakukan dua kali tes swab. Pintu masuk terdekat ke stasiun kereta bawah tanah telah ditutup dan taksi serta transportasi berbasis aplikasi dilarang memasuki area tersebut.

Penumpang yang berencana terbang dari Bandara Internasional Guangzhou Baiyun harus menunjukkan di mana mereka berada dalam 14 hari terakhir.

Sebelumnya, Guangdong sudah dalam siaga tinggi untuk potensi wabah di kota terdekat Dongguan. Dua kasus virus corona baru telah dilaporkan di kota itu, melibatkan seorang pria dan wanita yang telah mengunjungi beberapa tempat umum, mengambil penerbangan domestik pada hari-hari sebelum dinyatakan positif. Pihak berwenang tidak merinci jenis virus corona, meskipun secara luas diyakini sebagai varian Delta.

Untuk diketahui, China melaporkan kasus pertama varian Omicron Covid-19 di Tianjin pada Hari Senin. Pasien tersebut adalah seorang remaja Polandia yang tiba di kota utara pada 9 Desember, menurut media China dan pemerintah Polandia.

Terpisah, juru bicara Kementerian Kesehatan Polandia mengatakan pada Hari Selasa, seorang wanita muda Polandia telah dites positif untuk varian Omicron di China, dengan varian yang diidentifikasi pada Hari Senin.

Dia diisolasi di rumah sakit dan tidak menunjukkan gejala, kata juru bicara itu. Dia mengatakan, satu orang lain di pesawat itu dinyatakan positif terkena virus corona, tetapi belum diketahui apakah ini juga kasus Omicron.

Untuk diketahui, tes pra-keberangkatan yang dilakukan oleh remaja itu kembali negatif. Polandia sendiri belum melaporkan kasus varian Omicron.