BPBD Flores Timur: Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa
FOTO VIA ANTARA/Situasi saat gempa terjadi di Laut Flores

Bagikan:

KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur menyebutkan hingga saat ini belum menerima laporan terkait kerusakan rumah atau gedung akibat gempa magnitudo 7,5 yang terjadi di Laut Flores.

"Sampai malam ini kami belum dapat informasi soal adanya kerusakan rumah atau gedung dan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur Alfonsus H. Betan dikutip Antara, Selasa, 14 Desember.

Setelah terjadi gempa sekitar satu menit, Alfonsus langsung memerintahkan seluruh staf untuk berkoordinasi dengan camat serta kepala desa di kabupaten itu untuk mencari tahu dampak dari bencana itu.

"Ada beberapa daerah yang kita anggap cukup rawan, seperti di Tanjung Bunga dan beberapa kecamatan lagi, tetapi hingga kini belum ada laporan masuk," ujar dia.

Tetapi, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau perkembangan dampak dari gempa bumi itu.

Alfonsus mengaku merasakan gempa tersebut dan sempat lari keluar dari kantornya bersama dengan sejumlah stafnya karena khawatir guncangan akibat gempa dapat merobohkan rumah.

Dia berharap, masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada karena gempa susulan masih terus terjadi sejauh ini berdasarkan informasi dari BMKG.

Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa bumi bermagnitudo 7,4 terjadi di Laut Flores, sekitar 112 kilometer arah barat laut Larantuka, Flores Timur, Selasa, sekitar pukul 10.20 WIB, berpotensi tsunami

Kepala Stasiun Geofisika Kupang BMKG, Margiono menjelaskan gempa bumi tersebut berpotensi tsunami yang bisa melanda sejumlah wilayah di NTT maupun Maluku, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Ia meminta warga di wilayah yang berpotensi terdampak tsunami agar meningkatkan kewaspadaan atau berpindah ke tempat yang lebih aman untuk menghindari ancaman tsunami.

Margiono juga meminta pemerintah provinsi atau kabupaten/kota yang berada pada status awas agar segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh.