Novel Baswedan Yakin Pengalamannya Lakukan Penindakan di KPK Bikin Tugas Barunya Cegah Korupsi di Polri Makin Efektif
Novel Baswedan/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini telah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri, Novel Baswedan meyakini pengalamannya menangkap koruptor akan membuat pencegahan korupsi seperti mandat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo makin efektif.

Keyakinan ini muncul karena Novel dan puluhan mantan pegawai KPK yang kini jadi ASN di Korps Bhayangkara sudah punya pengalaman dan mengenal seluk beluk maupun modus tindak pidana korupsi.

"Saya dan kawan-kawan lain banyak yang sudah punya track record yang banyak terkait penindakan. Sehingga, harapannya ketika kami diberi peran untuk pencegahan itu juga akan berdampak lebih dari sekadar pencegahan biasa," kata Novel seperti dikutip dari akun YouTube milik eks Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo pada Senin, 13 Desember.

"Artinya, (kami, red) orang yang sudah tahu seluk beluk perbuatan korupsi, orang yang sudah paham detail, dan bagaimana mafia bekerja dalam kelompok, juga modus dalam korupsi," imbuhnya.

Novel tak menampik selama ini penindakan terhadap pelaku korupsi kerap menimbulkan efek jera kepada masyarakat. Namun, dengan kemampuannya dan puluhan koleganya dia yakin upaya pencegahan akan makin kuat.

"Memang penindakan itu yang paling efektif dan terlihat oleh masyarakat karena bisa membuat orang takut berbuat korupsi, kemudian itu bisa menjadi bagian dari pencegahan. Tetapi ketika kesempatannya ada di pencegahan, saya melihatnya pencegahan ini bisa dikuatkan," ungkapnya.

Melengkapi pernyataan Novel, Yudi Purnomo juga mengatakan melakukan langkah pencegahan sebenarnya hal yang biasa dilakukan meski tadinya mereka bergerak di bidang penindakan tindak korupsi.

"Saya pikir bekerja di bidang penindakan maupun pencegahan sama saja. Di undang-undang juga jelas, pemberantasan korupsi adalah upaya untuk mencegah maupun menindak kasus korupsi," ungkapnya.

Hanya saja, nantinya mereka akan punya tugas untuk melakukan perbaikan kepada sistem maupun individu agar tak ada lagi yang tak mau korupsi. "Sementara kalau di penindakan kan supaya orang takut korupsi," tegas Yudi.

"Memang kerja kita tidak terlihat tapi hasilnya nanti akan terlihat. Misalnya, bansos tepat guna, kemudian dana pemulihan nasional itu tidak dikorupsi kemudian proyek strategis nasional sesuai, efektif, dan efisien," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Novel Baswedan dan 43 eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 9 Desember lalu bertepatan dengan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021.

Dengan resminya Novel Baswedan dan kawan-kawan menjadi ASN Polri, mereka diharapkan dapat memperkuat Korps Bhayangkara terutama di bidang pencegahan korupsi. Mereka ditempatkan Satuan Kerja (satker) Tindak Pidana Korupsi di bawah kendali langsung Listyo Sigit.