Bagikan:

JAKARTA - 20 tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama itu juga kasus pembunuhan satu keluarga di rumah mereka di Setagaya Ward Tokyo 20 tahun lalu, belum juga terbongkar.

Mikio Miyazawa (44 tahun); istri Yasuko (41 tahun); putrinya Niina (8 tahun) dan putranya Rei (6 tahun) ditemukan tewas pada pagi hari tanggal 31 Desember 2000. Rei dicekik hingga meninggal. Sedangkan tiga lainnya ditikam sampai mati.

Dikutip dari Japan Today, Sabtu 11 Desember, polisi menemukan cukup banyak jejak pelaku di rumah korban. Ada sidik jari dan bukti lain yang menunjukkan si pembunuh masih sempat menggunakan komputer dan makan es krim usai melakukan pembunuhan.

Bahkan pelaku juga diduga kuat masih ada beberapa jam di dalam rumah sebelum pergi keesokan paginya sebelum fajar.

Sekitar 280.000 petugas telah terlibat dalam kasus ini hingga saat ini, dan polisi telah menerima lebih dari 16.000 informasi dari publik, namun pembunuhnya masih buron. Ada hadiah 20 juta yen untuk informasi yang mengarah pada penangkapan si pembunuh atau pembunuh.

Seorang juru bicara polisi mengatakan departemen tidak akan pernah menyerah sampai kasus ini diselesaikan.

Sabtu 11 Desember, polisi membagikan brosur di stasiun kereta Seijogakuenmae untuk meminta bantuan informasi kepada warga yang lewat. Dan ini dilakukan setiap tahun dengan harapan seseorang akan memberikan informasi baru.

Polisi juga manekin yang mengenakan pakaian yang mirip dengan apa yang diyakini telah dikenakan oleh si pembunuh.

Polisi menyimpulkan pakaian, termasuk sweter, dan pisau yang ditinggalkan di tempat kejadian telah dibeli di Prefektur Kanagawa. Tiga jenis pewarna fluoresen bubuk ditemukan di sepatu dan tas yang ditinggalkan di tempat kejadian. Di saku sweter, yang baru dijual dua bulan sebelum pembunuhan terjadi, ditemukan jejak burung yang berjatuhan, pohon zelkova Jepang, dan daun willow.