JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan, berdasarkan skrining dari aplikasi PeduliLindungi, selama 3 pekan ini tercatat ada 8.789 orang yang ditemukan berstatus hitam karena dia postiif dan kontak erat.
"Ada 8.789 orang yang ditemukan status hitam karena dia positif dan kontak erat. Bayangkan kalau tidak digunakan itu PeduliLindungi, 8 ribu lebih yang akan tertular dan beredar secara bebas di tempat publik," kata Johnny dalam acara Indonesia Outlook 2022 bertajuk Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pemulihan Kesehatan yang disiarkan di Channel Tempodotco, dilihat VOI, Rabu, 9 Desember.
Dia menambahkan, saat ini aplikasi PeduliLindungi telah digunakan oleh 77.329.648 pengguna di Indonesia.
Titik skrining juga menyebar di beberapa tempat publik sebanyak 53.986 titik, terdiri dari 1.186 titik tempat ibadah, 4.556 restoran, 2.929 hotel, 8.083 gedung perkantoran, 6.278 kantor pemerintah, lalu 3.630 sekolah, 2.964 kawasan industri, dan 1.084 kafe.
Dalam 3 minggu terakhir ini, lanjutnya, PeduliLindungi telah melakukan skrining digital terhadap 63.341.562 kali. Terdapat 58.280.104 berstatus hijau di antaranya diperbolehkan masuk ke tempat publik yang menyediakan kode digital PeduliLindungi.
"Ada 5.071.484 diverifikasi ulang karena statusnya kuning. dan 268.070 tidak diperbolehkan masuk karena statusnya merah," katanya.
BACA JUGA:
PeduliLindungi ini, katanya begitu penting untuk membantu transisi digital agar kita bisa menangani pandemi ini dengan baik.
Ada 11 fitur yang ada di PeduliLindungi, di antaranya skrining digital, pengecekan sertifikat, penerbitan hasil tes covid-19, fitur sejarah tempat cek in skrining digital, fitur diseminasi informasi terkait regulasi perjalanan, fitur pelayanan teledokter, fitur informasi layanan kesehatan yang terdekat, fitur yang berkaitan dengan statistik covid terbaru dan perkembanganya, serta fitur pendaftaran vaksin covid-19.
Dalam pengembangannya sekaligus menyambut G20, Johnny mengatakan, akan ada fitur multi bahasa dalam aplikasi ini.
"Sehingga negara-negara yang ikut persidangan bisa memanfaatkan aplikasi PeduliLindingi sehingga pengendalian COVID-19 selama penyelenggaraan G20 juga bisa kita lakukan dengan baik," ujarnya.