JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengklarifikasi soal pernyataan Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi yang menemukan empat kasus COVID -19 varian B.1.1.529 atau Omicron.
Abraham menyebut dirinya telah meminta penjelasan langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti. Berdasarkan pengakuannya, ternyata empat kasus yang ditemukan adalah varian Delta atau B.1617.2 dan bukan Omicron.
"Hasil penelusuran tim Dinkes Bekasi ke laboratorium yang melakukan testing menunjukan, empat orang yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 tersebut, sebenarnya positif Delta bukan Omicron sebagaimana ramai dibicarakan. Keempat warga yang positif sudah dilakukan karantina, dan juga dilakukan tracing pada kontak erat. Langkah-langkah sudah dijalankan sesuai protokol,” kata Abraham dalam keterangannya, Rabu, 8 Desember.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengungkapkan pihaknya menemukan empat warga terpapar kasus COVID-19 varian Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti dalam laman web resmi bekasikab.go.id. Sri menyebut empat kasus Omicron yang ditemukan di Bekasi merupakan warga Jakarta.
BACA JUGA:
"Jadi 4 orang warga yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi tetapi warga DKI Jakarta," kata Enny dikutip dalam laman resmi Pemkab Bekasi.
Enny menuturkan, empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu diketahui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. Mereka dinyatakan positif COVID-19 jenis Omicron setelah melakukan pemeriksaan sample di laboratorium Farmalab.
Sampai siang hari tadi, rilis pers dalam situs resmi milik Pemkab Bekasi masih bisa diakses. Namun, sejak pukul 13.55 WIB, laman tersebut tak lagi bisa diakses publik.
VOI kembali meminta konfirmasi dari Kementerian Kesehatan mengenai kabar temuan empat kasus Omicron tersebut. Ternyata, Kemenkes membantah kabar Omicron sudah masuk Indonesia.
"Tidak benar (ada 4 kasus Omicron). Sampai saat ini belum ada Omicron," kata Nadia dalam pesan singkat kepada VOI.