JAKARTA - Wilayah DKI Jakarta, khususnya yang berada di kawasan pesisir Ibu Kota masih akan menghadapi pasang atau kenaikan muka air laut tertinggi pada Sabtu, 11 Desember mendatang.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengungkapkan, kondisi ini berpotensi mengakibatkan ketinggian air rob melanda lebih tinggi dari sebelumnya.
"Setelah hari Minggu kemarin rob sempat tinggi, kita masih akan menghadapi dua waktu tinggi, yakni pada Kamis, 9 Desember besok dan Sabtu, 11 Desember," kata Ali dalam keterangannya, Rabu, 8 Desember.
Karenanya, Ali menyebut penyiagaan alat dan pasukan, serta pengawasan dalam menghadapi banjir rob terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Dari UKPD terkait seperti BPBD, SDA dan Damkar (diimbau) untuk selalu melakukan pengawasan. Kami juga meminta bantuan tiga pilar untuk membantu dari segi keamanan," ujar Ali.
BACA JUGA:
Ali berharap ke depannya tidak ada korban jiwa akibat banjir rob di Jakarta Utara. "Yang terpenting masyarakat terfasilitasi. Meskipun tidak ada pengungsian, segala macam bantuan kolaborasi diupayakan langsung diberikan kepada masyarakat," tambahnya.
Lebih lanjut, Ali mengungkapkan pemantauan ketinggian air dilakukan secara rutin tiap 30 menit di Pintu Air Marina dan Kali Asin, serta membuat tanggul-tanggul karungan pasir di beberapa titik, seperti di Jalan R.E. Martadinata, di sekitar Muara Baru, dan Pelabuhan Sunda Kelapa.
Petugas lintas OPD juga sudah disiagakan untuk proses evakuasi, lokasi evakuasi, bantuan sosial, pembersihan sampah pascarob, hingga pengaturan lalu lintas agar aktivitas warga tetap berjalan.
“Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. (Saat terjadi banjir rob) Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran, agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah mangkok akan kita fungsikan pompa," pungkas Ali.