JAKARTA - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mendapat kecaman bertubi-tubi setelah ketahuan tetap menari sampai dini hari di akhir pekan meskipun mengetahui telah terpapar COVID-19.
Sanna Marin, 36, meminta maaf setelah majalah gosip merilis foto-foto dia sedang ada di klub malam Helsinki pada Sabtu malam hingga hampir pukul empat pagi. Padahal Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto baru saja dinyatakan positif mengidap virus corona.
"Suami saya dan saya... keluar untuk makan, berbelanja di kota, bertemu teman dan juga menghabiskan waktu (menikmati) malam dan kehidupan malam," tulis pemimpin Sosial Demokrat itu di Facebook dilansir dari The Strait Times, Rabu 8 Desember.
Marin bilang dia diberitahu oleh seorang pejabat bahwa pedoman virus corona tidak mengharuskan dia untuk mengisolasi, meskipun telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.
"Saya seharusnya menggunakan penilaian yang lebih baik dan memeriksa ulang panduan yang diberikan kepada saya. Saya sangat menyesal tidak mengerti bahwa saya perlu melakukan itu," tulis Marin.
Partai-partai oposisi juga mengecam Marin karena berpotensi melanggar pedoman resmi COVID-19 dan karena melewatkan pesan teks yang memperingatkannya untuk mengisolasi.
Finlandia telah mengalami beberapa insiden virus terendah di Eropa selama pandemi, mencatat lebih dari 196.000 kasus dan 1.384 kematian di negara berpenduduk 5,5 juta itu.
Namun infeksi sekarang berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dengan 308 kasus baru per 100.000 penduduk dalam dua minggu terakhir. Negara ini juga telah mencatat delapan kasus varian Omicron baru.
Pada hari Senin, majalah Seiska melaporkan bahwa Marin terlihat di klub malam Butchers di Helsinki, menari dengan teman-temannya sampai hampir pukul empat.