JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta operator bus yang menjadi mitra Transjakarta untuk kembali mengevaluasi proses rekrutmen para sopir. Hal ini sehubungan dengan kecelakaan yang sering terjadi beberapa waktu belakangan.
Riza mendesak para operator untuk memastikan sopir bus Transjakarta yang direkrut harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mencegah kecelakaan kembali terulang.
"Semua operator yang bertanggungjawab menyiapkan bisa dan sopir-sopir agar memastikan proses rekrutmen supir-supir itu harus sesuai dengan ketentuan dan harus memiliki pengalaman yang cukup sehingga ke depan tidak lagi kecelakaan," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Desember.
Selain itu, semua operator bus Transjakarta berkewajiban memperhatikan kondisi kesehatan para sopir yang bertugas. Sebab, ia memandang pekerjaan sebagai sopir Transjakarta tidak semudah sopir kendaraan lainnya.
"Mengendarai bus Transjakarta itu tidak mudah. Kenapa? Karena jalannya lurus, membosankan, kiri-kanan ada pembatas. Jadi, jaraknya sangat sempit sekali. Butuh ketelitian, konsentrasi, pengalaman yang cukup sehingga terhindar dari kecelakaan," jelas Riza.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, tercatat ada 502 kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi dalam rentang bulan Januari hingga Oktober 2021. Sebanyak 88 persen kecelakaan yang terjadi diakibatkan bus Transjakarta yang menabrak objek lain atau kecelakaan tunggal.
Akhir-akhir ini, kecelakaan juga kerap menimpa bus Transjakarta. Misalnya, pada 25 Oktober 2021 terjadi kecelakaan di Cawang, Jakarta Timur, yang menyebabkan dua orang tewas, yakni sopir dan penumpang bus Transjakarta. Sementara 31 orang penumpang mengalami luka-luka.
Selain di Cawang, juga ada kecelakaan tunggal di Senen, Jakarta Pusat. Lalu, Kecelakaan kembali terjadi pada 29 Oktober 2021, di Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Lalu, pada Kamis, 2 Desember di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Kemudian, esok harinya terjadi kecelakaan tunggal bus TransJakarta di depan Ratu Plaza Jl Sudirman Jakarta.
Kemudian pada Senin, 6 Desember, bus Transjakarta menabrak separator jalur di Jalan Pramuka. Saat itu, bus baru keluar dari pool dan hampir menabrak truk molen yang berpindah jalur. Sopir Transjakarta berupaya menghindari truk lalu menabrak separator.
Di hari yang sama, bus Transjakarta rute Puribeta - Blok M juga terlibat kecelakaan tunggal menabrak lahan kosong di samping halte Puri Beta 2, Larangan, Kota Tangerang.
Malam harinya, bus Transjakarta menabrak pejalan kaki yang menyeberang di tengah jalan di Jalan Taman Margasatwa Raya, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan hingga tewas.