Memburu Pernak-Pernik Natal di Pasar Asemka
Seorang pembeli pernak-pernik Natal di Pasar Asemka (Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Libur Natal telah tiba. Sejumlah warga DKI Jakarta sibuk menyiapkan perayaan Natal. Banyak hal yang mereka lakukan untuk mempersiapkan perayaan Natal, di antaranya adalah dengan membeli pohon Natal dan pernak-perniknya.

Warga Ibu kota, biasanya mencari pernak pernik Natal, seperti pohon Natal--yang biasanya dari pohon pinus buatan-- di Pasar Asemka. Namun, tahun ini, pasar tersebut tidak terlalu ramai pengunjung, setidaknya itu kata pedagang di sana.

Salah satu pedagang pernak pernik Natal, Kim (37) mengatakan, tahun ini pengunjung tokonya memang tidak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia tak tahu apa penyebabnya.

Untuk tahun ini, pernak-pernik natal yang paling dicari di tokonya adalah lampu hias.

"Paling banyak lampu ya, buat hias pohon Natal. Saya sampai kehabisan stok yang warna-warni, itu yang kayak lampu dangdut," ujar Kim, di Pasa Asemka, Jakarta Barat, Selasa, 24 Desember.

Lampu hias Natal yang dijual di Pasar Asemka (Mery Handayani/VOI)

Dia menambahkan, salah satu yang membuat pasar Asemka sepi karena perubahan proses jual beli di era digital. Apalagi, saat ini, aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli, juga banyak bermunculan. Kehadiran marketplace seperti ini membuat pembeli tak perlu datang ke toko dan hanya tinggal menunggu pesanannya dikirim.

Di temui terpisah, salah satu penjaga toko pernak pernik, Unge (27) mengaku, tokonya masih tetap ramai dikunjungi pembeli. Kebanyakan dari mereka mencari hiasan untuk pohon Natal.

"Ini kan sudah masuk hari terakhir ya. Sudah selesai Natalnya. Kemarin pengunjung ramai kok," ucapnya.

Suasana di salah satu toko pernak-pernik Natal di Asemka (Mery Handayani/VOI)

Unge menjelaskan, ramai tidaknya toko juga tergantung dengan bagaimana pelayanannya dan cara menyiasatinya. Strategi yang dilakukan Unge untuk menarik pembeli adalah dengan cara memberikan tawaran diskon hingga 50 persen.

"Ada produk yang didiskon. Dari kemarin yang banyak dicari itu hiasan untuk pohon, itu ada yang buy one get one," jelasnya.

Suasana toko Unge memang berbada dengan toko Kim. Kebanyakan pengunjung di toko Unge ini sibuk mencari pernak pernik hiasan Natal. Ada yang membeli lampu hias, ada juga yang beli bunga hias.

Di tokonya ini, banyak juga pembeli yang mencari pohon natal berukuran kecil dan sedang. Harga yang ditawarkan cukup beragam tergantung jenis dan ukurannya. 

"Kalau yang kecil gini karena sudah sepaket sama lampu dan hiasan harganya mulai Rp500 ribu. Ada juga pohonnya aja yang ujuran sedang Rp1,8 juta," jelasnya.

Pohon Natal yang dijual di Pasar Asemka (Mery Handyani/VOI)

Sementara, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menjelaskan persekutuan gereja se-Indonesia mengamanatkan pesan Natal tahun ini dengan tema hidup sebagai sahabat bagi semua orang. 

"Semboyan ini diangkat untuk mengajak umat Kristiani di Indoensia khususnya untuk membuat Natal itu bermakna kontekstual," kata Suharyo. 

Suharyo menjelaskan alasan pihaknya mengambil tema pesan Natal tersebut. Kata dia, kondisi keberagaman di Indonesia saat ini terganggu dengan masalah ujaran kebencian yang memisahkan kedekatan antarumat beragama.

Belum lagi, masalah politik identitas yang digembar-gemborkan hingga berujung intoleransi. Oleh karenanya, pesan Natal tahun ini dimaksudkan untuk meredam segala pemicu perpecahan umat beragama. 

"Dengan merayakan Natal, umat Kristiani diajak untuk merawat persaudaraan, merawat harmoni kehidupan, merawat kebersamaan yang memang menjadi watak asli bangsa kita," jelas Suharyo. 

Pohon Natal yang dijual di Pasar Asemka (Mery Handayani/VOI)