Varian Omicron Merajalela, AS Kembali Gunakan Aplikasi Pelacakan Kontak
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) kembali menggunakan aplikasi pelacakan kontak pada warganya, akibat varian Omicron dari COVID-19 telah memasuki negara tersebut.

Para pejabat kesehatan berupaya untuk memperlambat dan lebih memahami bagaimana penyebaran varian Omicron, sembari menunggu para ilmuwan mempelajari seberapa menularnya dan apakah itu dapat mengagalkan penerapan vaksin.

Pelacakan kontak adalah alat vital dalam respons pandemi, memungkinkan pejabat kesehatan memberi tahu orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan memperlambat perkembangan COVID-19.

“Pelacakan kontak dapat memberi kami informasi tentang bagaimana penyebarannya dan mudah-mudahan memutus rantai penularan untuk menghentikan klaster dan wabah, atau setidaknya menunda mereka sampai kami tahu lebih banyak dan memahami apa langkah kami selanjutnya yang perlu dilakukan,” ujar sseorang senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, Crystal Watson.

Belum lama ini di kota New York, AS salah seorang pria langsung dihubungi oleh pejabat kesehatan yang diklaim terinfeksi COVID-19 usai melakukan tes. Pria ini dikatakan terinfeksi setelah menghadiri konferensi anime di pusat konvensi Manhattan bulan lalu bersama lebih dari 50.000 orang.

Bahkan, lima peserta lain juga telah terinfeksi virus corona, meskipun pejabat belum tahu apakah itu merupakan varian Omicron.

“Tim pengujian dan pelacakan kami segera bekerja dengan setiap individu yang terpengaruh untuk mencari tahu dengan siapa lagi mereka melakukan kontak. Pelacakan kontak itu benar-benar penting," ungkap Wali Kota New York Bill de Blasio, seperti dilansir dari Fox News, Minggu, 5 Desember.

Kota New York juga mengidentifikasi empat kasus Omicron lainnya pada Kamis lalu, dan kasus kelima ditemukan di Suffolk County di sebelah timur Long Island. Varian baru itu telah terdeteksi di beberapa negara bagian lain sejauh ini, termasuk California, Colorado dan Hawaii.

Diketahui, New York sendiri pernah menjadi pusat pandemi global, dan aplikasi pelacakan kontak sering digunakan di kota tsrsebut. Kepala petugas medis dari Asosiasi Pejabat Kesehatan Negara Bagian dan Teritorial, Marcus Plescia mengatakan akan semakin banyak upaya pelacakan kontak diharapkan dalam beberapa hari mendatang.

"Hal ini karena ketidakpastian tentang seberapa efektif vaksin dan perawatan seperti antibodi monoklonal akan melawan Omicron," kata Plescia.

Para pejabat kesehatan ke depannya akan menjangkau 36.500 peserta konvensi, vendor, dan peserta pameran yang informasi kontaknya mereka miliki, melalui email, pesan teks, atau panggilan telepon.

Di tengah lonjakan varian Delta beberapa waktu lalu, pejabat kesehatan di seluruh AS menjadi kewalahan dan mengurangi operasi pelacakan kontak. Mereka hampir tidak mungkin untuk mengikuti banjir infeksi baru, memberikan vaksin dan juga melakukan pelacakan pada saat yang sama.

Banyak pejabat kesehatan akhirnya berfokus pada paparan di sekolah atau potensi insiden penyebar super di mana sejumlah besar orang berisiko terpapar.