Bagikan:

LUMAJANG - Satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Puluhan orang lainnya luka bakar.

“Korban luka saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit,” ujar Kepala BPBD Lumajang, Wawan Hadi kepada wartawan. 

Sedangkan satu korban meninggal akibat letusan Gunung Semeru berada di Curah Kobokan, Pasirian, Lumajang. 

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka sebelumnya mengatakan sebagian korban guguran awan panas Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami luka bakar.

Eka telah menginstruksikan agar Puskesmas yang ada di sekitar lokasi bencana untuk mempersiapkan segala pelayanan kesehatan yang diakibatkan oleh bencana Gunung Semeru.

Tim Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kemenkes dari Surabaya dan DKI Jakarta, kata Eka, sedang dikerahkan memberi bantuan perawatan kepada korban ke Lumajang.

Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono mengatakan letusan Gunung Semeru berkaitan dengan curah hujan tinggi di sekitar puncak gunung sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava yang memicu adanya erupsi.

"Kelihatannya memang ada kaitan dengan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu sehingga memicu adanya erupsi, atau ada guguran awan panas," kata Eko, Sabtu, 4 Desember.

Eko menerangkan letusan Gunung Semeru pada Sabtu sore kemungkinan besar dari faktor eksternal, yaitu curah hujan tinggi. Hal itu dikarenakan catatan kegempaan relatif rendah dan aktivitasi suplai magma dan material sepanjang bulan November dan sejak tanggal 1 hingga 3 Desember 2021 tidak mengalami perubahan yang signifikan.