KSAL: Pembinaan Mental dan Ideologi Prajurit Harus Inovatif
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan pembinaan mental dan ideologi para prajurit TNI AL harus menggunakan cara-cara yang kreatif dan inovatif sehingga tentara dapat terus beradaptasi terhadap kemajuan zaman.

Karena itu, KSAL mengapresiasi program Dinas Pembinaan Mental TNI AL yang menyelenggarakan berbagai kompetisi serta sayembara untuk memperkuat pemahaman prajurit terhadap Pancasila, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Trisila TNI AL.

“Mental ideologi dan perjuangan yang tangguh berdasarkan Pancasila, Sapta Marga, dan Trisila TNI AL merupakan fondasi pengabdian prajurit Jalasena kepada bangsa dan negara,” kata Yudo Margono saat memberi sambutan pada acara penganugerahan sayembara film bertema bahari di Jakarta dikutip Antara, Kamis, 2 Desember.

KSAL menyampaikan kemajuan teknologi dan informasi tidak hanya memberi kemudahan, tetapi juga dapat menjadi ancaman jika tidak diantisipasi oleh pembinaan mental dan ideologi yang mengikuti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman.

“Hal ini perlu dilakukan terhadap personel TNI Angkatan Laut supaya tidak mudah tergerus pengaruh globalisasi, serta (mereka dapat) memenangkan segala pengaruh negatif yang berpotensi merusak mental prajurit dan keluarganya,” terang dia.

Dalam sambutannya, Yudo mendukung kegiatan sayembara pembuatan film remaja bervisi bahari yang digelar oleh Dinas Pembinaan Mental TNI AL terus berjalan.

“Lomba pembuatan film remaja bervisi bahari memberikan motivasi pada generasi muda, penerus bangsa untuk tetap optimis dalam meraih cita-cita yang diimpikan serta menumbuhkan semangat jiwa dan cinta bahari,” sambung dia.

KSAL pun berharap kegiatan itu dapat menumbuhkan semangat menerapkan ideologi Pancasila dan tradisi-tradisi TNI AL dalam kehidupan sehari-hari prajurit TNI AL beserta keluarga besar TNI AL.

“Ideologi tidak harus selalu di tempat ibadah, tetapi juga tempat-tempat seperti ini. Nilai-nilai tradisi TNI AL juga Pancasila dapat dipahami dengan pembuatan film-film pendek ini,” terang Yudo Margono.