Kementeriannya Tjahjo Cari ASN yang Jago Bahasa Inggris Tapi Bukan Otomatis Langsung Diterima
Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sedang mencari ASN yang jago bahasa Inggris. Mereka yakin itu bisa jadi modal awal untuk menuju pemerintahan berkelas dunia.

Seleksi itu dilakukan melalui tes TOEFL dalam rangkaian seleksi kompetensi bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian PANRB T.A 2021. kemampuan Bahasa Inggris peserta diuji sebelum melangkah ke tahap berikutnya.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan hadirnya tes TOEFL sebagai upaya awal memprediksi kemampuan Bahasa Inggris peserta CPNS. Sehingga, SDM yang didapat pada rekrutmen kali ini nantinya sudah bisa berbahasa Inggris.

"Dengan tes TOEFL, kami ingin menjaring CPNS yang mampu berbahasa Inggris dengan baik sehingga dapat mewujudkan pemerintahan berkelas dunia,” jelas Sri saat membuka Tes TOEFL di Kementerian PANRB, Jakarta, Minggu 28 November kemarin.

Sri menjelaskan bahwa bukan berarti peserta dengan kemampuan Bahasa Inggris yang baik dapat langsung lolos dan diterima. Tes TOEFL ini hanya merupakan satu aspek yang diujikan dalam tes SKB.

“Bukan berarti mereka yang mampu berbahasa Inggris, pasti diterima atau pun yang tidak fasih berbahasa Inggris, lantas ditolak. Kami mengukur potensi, kepribadian, serta kompetensinya. Sehingga mereka yang memenuhi semua aspeklah akan lolos hingga ke tahap akhir untuk diterima. Ini merupakan penerapan sistem merit dalam rekrutmen ASN,” lanjutnya dikutip dari laman resmi kementerian.

Ditambahkan, bagi peserta yang lolos menjadi CPNS, akan terdapat program untuk mendalami Bahasa Inggris melalui kursus selama satu tahun pertama. Program ini termasuk ke dalam program pengembangan selama masa percobaan sebelum resmi diangkat menjadi PNS.

Dalam kesempatan tersebut, Sri juga mengenalkan nilai dasar atau core values ASN, yakni BerAKHLAK yang merupakan singkatan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Selain itu, juga terdapat employer branding ASN, yaitu Bangga Melayani Bangsa.

“BerAKHLAK menjadi pedoman bagi ASN dalam menjalankan tugasnya, yakni melayani masyarakat. Oleh karena itu, peserta SKB sebagai calon ASN harus mencari tahu mengenai BerAKHLAK dan bagaimana penerapannya jika sudah menjadi ASN nanti,” pungkas Sri.

Sebanyak 175 peserta mengikuti tes TOEFL dari total 184 peserta yang lolos SKB. Adapun 9 peserta yang tidak hadir tersebut langsung dinyatakan gugur dan tidak berhak mengikuti rangkaian SKB selanjutnya.

Tes TOEFL ini memiliki bobot sebesar 10 persen dari total nilai SKB. Sedangkan, psikotes dan wawancara user memiliki bobot masing-masing sebesar 15 persen dan 25 persen. Bobot terbesar dimiliki oleh tes substansi jabatan melalui Computer Assisted Test (CAT) dengan 50 persen.

Setelah menjalani tes TOEFL pada hari ini, peserta akan kembali mengikuti rangkaian SKB esok hari. Peserta akan mengikuti psikotes pada Senin, 29 November 2021 dan diikuti dengan wawancara psikotes pada Selasa, 30 November 2021. Selanjutnya juga akan ada wawancara user dan praktik kerja untuk jabatan tertentu.