Bagikan:

JAKARTA - Tanah Papua kembali memanas dalam beberapa hari terakhir. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terus berulah dengan menebar teror.

Aksi teror itu seolah menargetkan anggota TNI-Polri. Sebab, tercatat KKB menyerang Polsek Sugapa hingga menembak anggota TNI.

Untuk aksi penyerangan Polsek Sugapa, terjadi pada Kamis, 18 November. Semua bermula ketika aktivitas di polsek berjalan seperti biasa.

Namun, secara tiba-tiba KKB menyerang dengan melepas tembakan. Bahkan, kelompok yang disebut teroris itu menembaki polsek dari dua arah.

"Penembakan ke arah Polsek Sugapa oleh KKB yang berasal dari arah tower Telkomsel sebanyak 4 kali rentetan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

"Selain itu juga terdapat juga tembakan dari arah belakang Bank PDB ke arah Polsek Sugapa," sambungnya.

Usai serangan, tim melakukan penyisiran dengan menggunakan teknologi drone. Alhasil, nampak lima orang anggota KKB yang membawa tiga senjata laras panjang berkumpul di salah satu rumah berwarna hijau.

Dari situ, tim Satgas Nemangkawi menuju rumah yang diidentifikasi untuk melakukan penggerebekan. Di rumah itu ditemukan OJ dan NT yang kemudian langsung diamankan.

"OJ dan NT dilakukan tracing oleh Satgas Nemangkawi, tidak ada keterkaitan dengan KKB," kata Ramadhan.

Hanya saja, berdasarkan hasil pemeriksaan kedua orang itu tak berkaitan dengan KKB. Sehingga, mereka bakal dilepaskan.

Tapi, dari hasil analiasa sementara diduga pelaku penyerangan Polsek Sugapa merupakan KKB pimpinan Undinus Kogoya.

Kasatgas Operasi Nemangkawi Brigjen Ramdani Hidayat mengatakan dugaan ini berdasarkan pemetaan. Di mana, hanya KKB pimpinan Undinus Kogoya yang berada di kawasan Sugapa, Papua.

"Kalau sekarang di Intan Jaya ya kelompok Undinus Kogoya," kata Ramdani

Meski dugaan kuat terkait pelaku penyerangan itu telah diketahui, kelima orang yang menembaki Polsek Sugapa belum tertangkap. Tim masih memburu keberadaan mereka.

"Belum tertangkap," singkatnya.

Dua hari berselang, KKB kembali menebar teror dengan menembaki anggota TNI. Akibat penyerangan itu dua anggota TNI menjadi korban yang satu di antaranya tewas.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan, penyerangan itu bermula saat beberapa prajurit sedang dalam perjalanan untuk membeli kebutuhan sehari-hari di Jayapura, Papua, Sabtu, 20 November.

"Beberapa anggota Satuan BKO Apter Koramil Persiapan Suru-Suru berangkat dari Koramil untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di kios terdekat dengan menggunakan speedboad," kata Reza.

Saat di perjalanan itulah atau sekitar pukul 06.00 WIT, KKB menembaki para prajurit. Akibatnya, Sertu Ari Baskoro tewas dan Kapten Infanteri Arviandi terluka.

"Tiba-tiba ditembak oleh KST dari arah seberang sungai yang mengakibatkan satu anggota meninggal dan satu anggota luka-luka," ungkap Reza.

Usai penyerangan berakhir, kedua korban pun langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Dekai dengan menggunakan helikopter.