Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Dudi Gardesi menyebut pihaknya sudah melakukan pengerukan saluran, waduk, hingga embung seluas 1,29 juta meter kubik.

Per tanggal 1 November 2021, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pengerukan 32 waduk, situ, embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik.

Kemudian, pengerukan 53 kali atau sungai dengan volume pengerukan 533.048 meter kubik. Selanjutnya, pengerukan 1.051 saluran PHB dengan volume pengerukan 132.477 meter kubik.

"Saluran-saluran kami lakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya. Tidak hanya di saluran, di waduk, di embung, kita juga optimalisasikan fungsi-fungsinya, sehingga mereka bisa berfungsi sewaktu terjadi banjir," kata Dudi dalam keterangannya, Senin, 15 November.

Dudi menjelaskan, pengerukan ini dilakukan untuk mengoptimalisasi daya tampung air. Dalam pengerukan ini, Pemprov DKI mengerahkan alat berat sebanyak 288 yang tersebar di sekitar 104 lokasi pengerukan.

Lebih lanjut, Pemprov DKI juga menyiagakan ratusan unit pompa pengendali banjir. Rinciannya, sebanyak 496 unit pompa stasioner dibangun di 108 lokasi dengan kapasitas 518,47 meter kubik per detik, 329 unit pompa mobile, dan 67 unit pompa underpass.

"Kita jaga kesiapan pompa-pompa pengendalian banjir, baik yang itu statis maupun yang mobile. Jadi, untuk pompa-pompa yang statis selalu kita jaga, sehingga mereka tetap berfungsi," jelasnya.

Lalu, terkait pembuatan drainase vertikal, sudah 12.482 titik yang dibangun dari total target pembuatan 25.647 titik sepanjang tahun 2021. Sehingga, masih ada sekitar 13 ribu titik drainase vertikal yang mesti dibangun di tahun ini.

"Tahun 2021, target pembangunan 25.647 titik drainase vertikal, telah dibangun 12.482 titik per 27 Oktober 2021," ungkap dia.

Terpisah Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Sabdo Kurnianto menuturkan pihaknya sudah merekrut 267 tim reaksi cepat (TRC) untuk mengantisipasi fenomena La Nina saat musim hujan saat ini.

"Teman-teman TRC ini mengikuti update informasi dari pusdatin yang mereka lihat tanpa disuruh tanpa diperintah. Mereka langsung mengambil inisiatif untuk turun ke lapangan untuk melakukan suatu hal ke masyarakat kita punya sarana dan prasarana pendukung dalam menghadapi musim hujan atau La Nina ini,"

jelas Sabdo.