Banjir di Sekadau Kalbar Setinggi 3,1 Meter Ternyata Sudah Berlangsung 2 Minggu Lebih
Foto Kondisi rumah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat, Minggu (24/10). Sumber foto : BPBD Kabupaten Sekadau.

Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, melaporkan banjir masih menggenang wilayahnya. Hingga Jumat, 12 November malam, banjir masih merendam dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter hingga 3,1 meter.

Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, sebanyak 931 KK atau 3.385 penduduk Kabupaten Sekadau masih mengungsi.

"Pada populasi terdampak, data terkini mencatat sebanyak 5.449 KK atau 19.560 jiwa yang tersebar pada empat kecamatan di Kabupaten Sekadau," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu, 13 November.

Abdul Muhari menyebut, wilayah yang paling terdampak banjir yang menerjang sejak 26 Oktober lalu tersebut berada di Kecamatan Sekadau Hulu, yaitu Desa Rawak Hulu, Sungai Sambang, Nanga Menterap, Rawak Hilir, Tinting Boyok, Cupang Gading, Mondi, Tapang Perodah, Setawar dan Perongkan.

Di sana, ribuan rumah terendam banjir dan pihak BPBD masih melakukan pendataan jumlah rumah terdampak banjir akibat debit air Sungai Kapuas meluap setelah terjadi hujan lebat.

Kemudian, pada Kecamatan Sekadau Hilir, sembilan desa terdampak antara Desa Mungguk, Sungai Ringin, Tanjung, Merapi, Seberang Kapuas, Penit, Sei Kunyit, Seraras dan Tapang Semadak.

"Enam desa juga terdampak di Kecamatan Belitang Hilir yaitu Desa Sei Ayak I, Sei Ayak II, Entabuk, Tapang Pulau, Kumpang Bis dan Empajak. Sedangkan di Kecamatan Belitang hanya tiga desa antara lain Desa Belitang I, Belitang II dan Setuntung," jelas Abdul Muhari.

Sejauh ini, banjir mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Menyikapi banjir ini, Pemerintah Kabupaten Sekadau telah menentapkan status tanggap darurat banjir, angin kencang dan tanah longsor pada 26 November sampai dengan 30 November 2021.

"Menurut BPBD setempat, status ini dapat diperpanjang apabila kondisi semakin memburuk," ungkap dia.

Selama masa tanggap darurat ini, BPBD dan berbagai instansi terkait telah melakukan berbagai upaya, seperti evakuasi warga, distribusi bantuan hingga patroli rutin di Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau.

Abdul Muhari mengimbau masyarakat di kecamatan terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Mengingat, prakiraan cuaca dua hari ke depan, kecamatan yang masih terdampak banjir saat ini masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

"Masyarakat juga diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan apabila terjadi proses evakuasi atau pun yang masih bertahan di pos pengungsian," pungkasnya.